Cibinong (ANTARA News) - Selama Ramadhan Palang Merah Indonesia Cabang Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akan menyambangi berbagai tempat ibadah non-Muslim.

Kegiatan menyambangi rumah ibadah non-Muslim dimaksudkan untuk mengatasi kebutuhan permintaan darah, kata Dr Ratih, staf operasional PMI Cabang Kabupaten Bogor di Cibinong, Minggu.

PMI Cabang Kabupaten Bogor memiliki persediaan darah untuk kebutuhan hingga tiga minggu ke depan.

Saat ini stok darah yang masih tersedia di markas PMI Cabang Kabupaten Bogor yaitu sebanyak 910 kantong.

Persediaan darah tersebut tersimpan di Bank Darah PMI Kabupaten Bogor, Bank Darah RSUD Cibinong serta Bank Darah RSUD Ciawi Kabupaten Bogor.

Rata-rata kebutuhan darah di Kabupaten Bogor dalam sebulan berkisar antara 800 hingga 900 kantong.

Namun karena masa penggunaan darah sangat terbatas yaitu hanya 35 hari, kadang sebagian darah yang berada di PMI tidak dapat digunakan karena sudah "expired" atau rusak, sehingga terpaksa harus dibuang sebagai limbah.

Oleh karena itu, guna menyiasati kebutuhan akan permintaan darah ke depan, selama Ramadhan pihak PMI Cabang Kabupaten Bogor menyambangi berbagai rumah ibadah non-Muslim, yakni vihara, gereja, pura hingga kelenteng.

Penyambangan rumah ibadah non-Muslim, karena selama Ramadhan nyaris tidak ada satu pun umat Islam yang mendonorkan darahnya lantaran sedang berpuasa.

"Dari tahun ke tahun, setiap Ramadhan kami bekerjasama dengan gereja, vihara maupun kelenteng untuk kegiatan donor darah," papar Ratih.

Kendati telah menyiasati ancaman kekurangan persediaan darah melalui kerjasama dengan jemaat berbagai tempat ibadah non-Muslim, namun pihak PMI kerap masih mengalami kekurangan darah terutama setelah Idul Fitri.

"Untuk kebutuhan paruh kedua Ramadhan biasanya tidak ada masalah, karena terbantu donor dari rumah ibadah non-Muslim. Kekurangan darah biasanya terjadi pada minggu pertama dan kedua setelah Idul Fitri," paparnya.

Kekurangan persediaan pada dua minggu setelah Idul Fitri, sambung Ratih, disebabkan oleh libur panjang pada sebagian besar instansi baik pemerintah maupun swasta. Libur panjang tersebut biasanya diikuti pula oleh kalangan non-Muslim, sehingga tidak ada yang melakukan donor darah.

"Kegiatan perkantoran atau sekolah sebetulnya sudah masuk seminggu setelah lebaran. Namun baru berjalan normal setelah seminggu masuk, sehingga kami sering menghadapi kekurangan persediaan darah," papar Ratih.

Kekurangan darah pasca-Idul Fitri yang kerap melanda PMI Cabang Kabupaten Bogor, biasanya diatasi dengan meminta bantuan dari PMI cabang terdekat atau merujuk ke rumah sakit di Jakarta yang memiliki persediaan darah aman. (ANT053/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010