Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mengobarkan semangat internasionalisme yang mengedepankan kerjasama dan kemitraan serta semangat nasionalisme yang sejuk, terbuka, moderat, toleran dan penuh persahabatan dalam tata kehidupan internasional.

"Mari kita lakukan ini dengan sebuah keyakinan bahwa semakin banyak kawan, sahabat dan mitra maka negara kita akan semakin aman, makmur dan kuat," kata Presiden ketika menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-65 di depan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, di Gedung MPR/DPR RI Senayan, Jakarta, Senin.

Kepala Negara menilai Indonesia dapat menempuh kebijakan politik luar negeri segala arah dalam konstelasi dunia yang sedang berubah dengan pesat sehingga berpeluang mempunyai sejuta kawan dan tanpa musuh.

"Ruang gerak Indonesia di pentas internasional semakin besar. Potensi Indonesia untuk berkontribusi terhadap masalah-masalah kawasan dan global juga semakin terbuka lebar," ujarnya.

Ia kemudian mencontohkan peran Indonesia di sejumlah forum internasional, bagaimana Indonesia sebagai bagian dari keluarga besar ASEAN semakin memantapkan stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran di Asia Tenggara dan kawasan Asia Pasifik.

"Sebagai anggota G20, kita dapat mereformasi arsitektur perekonomian dunia, serta dapat berkontribusi bagi terwujudnya pertumbuhan ekonomi global yang kuat, berimbang dan berkelanjutan," katanya.

Sementara itu sebagai anggota OKI, kata Presiden, Indonesia juga dapat terus menyuarakan jati diri Islam yang moderat, terbuka, toleran dan moderen serta secara konstruktif menjembatani antara Islam dan Barat.

"Dan sebagai negara yang sejak awal menjunjung pluralisme, toleransi dan kebebasan beragama, kita dapat berkontribusi untuk terciptanya kerukunan antar-peradaban di abad ke-12," ujarnya seraya merujuk pada peran TNI dalam Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di sejumlah bangsa, antara lain Lebanon dan Kongo, untuk menciptakan perdamaian dunia yang abadi.

Pada kesempatan itu Presiden juga menggarisbawahi komitmen dan rencana aksi Indonesia untuk mengurangi emisi karbon pada 2020 sebesar 26 persen dari perkiraan emisi karbon di tahun itu.

"Ini sejalan dengan komitmen pembangunan ekonomi kita yakni pembangunan berkelanjutan yang tidak saja meningkatkan laju pertumbuhan dan lapangan kerja serta mengurangi kemiskinan namun juga ramah lingkungan," ujarnya.

Sebagai anggota Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim, Indonesia merupakan pelopor dalam upaya penyelamatan bumi dari perubahan iklim.
(G003/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010