Sentimen domestik, terutama dari kekhawatiran kenaikan kasus baru COVID-19 di Indonesia pascalibur panjang menjadi salah satu faktor yang membayangi pergerakan IHSG.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis berpeluang menguat dibayangi kekhawatiran kenaikan kasus COVID-19 pascalebaran.

IHSG dibuka melemah 0,95 poin atau 0,02 persen ke posisi 5.759,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,73 poin atau 0,09 persen ke posisi 854,03.

"Sentimen domestik, terutama dari kekhawatiran kenaikan kasus baru COVID-19 di Indonesia pascalibur panjang menjadi salah satu faktor yang membayangi pergerakan IHSG," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Baca juga: IHSG ditutup merosot, menjelang rilis kebijakan bank sentral AS

Peningkatan kasus baru dikhawatirkan diikuti dengan pengetatan pembatasan kegiatan masyarakat yang berpotensi menghambat laju pemulihan ekonomi di Indonesia.

Dari eksternal, pelaku pasar merespons risalah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Fed yang memicu kekhawatiran bahwa bank sentral AS berpeluang melakukan tapering di sisi pembelian obligasi, terutama jika laju pemulihan ekonomi di AS berlangsung sangat cepat.

Secara teknikal, IHSG berpeluang mencatatkan technical rebound ke kisaran 5.800-5.830, jika bertahan di atas support level 5.750 pada perdagangan hari ini.

Baca juga: Wall Street melemah setelah risalah Fed dirilis dan kripto jatuh

Sebaliknya, jika pelemahan IHSG masih berlanjut, support level berikutnya berada pada kisaran level 5.600.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 43,62 poin atau 0,16 persen ke 28.088,07, indeks Hang Seng turun 102,44 poin atau 0,36 persen ke 28.491,37, dan indeks Straits Times meningkat 23,32 poin atau 0,75 persen ke 3.127,53.
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021