Mamuju (ANTARA News) - Manajemen RSUD Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat menugaskan perawat atau petugas medis dari kalangan non Muslim untuk melayani pasien pada masa liburan Idul Fitri 1431 Hijriah .

"Kami telah membahas pelayanan di RSUD Mamuju pada saat liburan Idul Fitri nanti 1431 hijriah," kata Kapala Bagian Tata Usaha RSUD Mamuju, Mansyur di Mamuju, Jumat.

Ia mengatakan, pihaknya telah membagi "shift" jaga dengan menugaskan para petugas medis dari kalangan non Muslim secara total untuk melayani pasien selama musim liburan Idul Fitri nanti.

Ia tidak menyebutkan secara rinci mengenai jumlah petugas medis dari kalangan non Muslim itu, kecuali mengatakan, petugas medis yang muslm, terutama yang tidak berlibur ke luar kota juga diminta tetap siaga membantu pelayanan pasien di RSUD itu.

"Setiap unit perawatan ditempatkan dua petugas medis yang secara bergantian selama 24 jam. Pengaturan shift jaga pelayanan pasien dilaksanakan pada waktu pagi, sore, dan malam hari," ujarnya.

Menurutnya, kebijakan manajemen rumah sakit menugaskan perawat non Muslim yakni untuk menugaskan secara total pada masa liburan Idul Fitri ini karena petugas medis non Muslim cukup, banyak hampir seimbang dengan petugas Muslim.

Kebijakan RSUD Mamuju tersebut juga akan berlaku pada saat perayaan natal dan tahun baru nanti agar para petugas medis non Muslim dapat merayakan acara keagamaan mereka.

Dia mengatakan, pihaknya juga telah mengantisipasi dengan penyediaan obat obatan untuk kebutuhan pelayanan pasien selama masa liburan Idul Fitri. RSUD Mamuju telah menyiapkan berbagai macam jenis obat untuk pengobatan pasien.

Mengenai kondisi pelayanan pasien selama Ramadhan, dia mengatakan, hingga memasuki H-5 Idul Fitri 1431 Hijriah, jumlah pasien yang mendapat perawatan inap di RSUD mamuju cukup tinggi.

"Sejak awal Ramadhan hingga saat ini, jumlah pasien melonjak sekitar 50 persen dibanding periode bulan lalu," katanya.

Menurut dia, pasien yang dirawat itu umumnya penyakit yang timbul akibat mengkomsumsi makanan secara tidak teratur, di samping itu, juga akibat kecelakaan dan penyakit lainnya.  (MFH/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010