Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum KONI/KOI Pusat Rita Subowo mengaku prihatin dengan hasil satu medali perunggu yang diperoleh dari ajang Olimpiade Remaja atau Youth Olympic Games I/2010 di Singapura.

"Kami tentu sangat prihatin dengan hasil ini meski saya sebelumnya sudah memprediksikan hal tersebut. Hasil di YOG tak berbeda dengan apa yang telah dihasilkan di Asian Youth Games beberapa waktu lalu," kata Rita Subowo di Singapura, Sabtu.

Hal itu dikatakan Rita terkait dengan pencapaian kontingen Indonesia di ajang Olimpiade Remaja yang sejauh ini baru berhasil meraih satu medali perunggu melalui Dewi Safitri dari cabang angkat besi kelas 53 kilogram

Pada Asian Youth Games beberapa bulan lalu Indonesia juga hanya mendapat satu perunggu dari voli pantai putra.

Rita Subowo mengatakan, segenap jajaran Pengurus KONI/KOI telah berupaya semaksimal mungkin untuk dapat meloloskan atlit mengikuti Olimpiade Remaja tersebut. Namun karena keterbatasan dana untuk mengrimkan atlet mengikuti kualifikasi, atlet yang lolos pun hanya berjumlah 14 orang dan berlaga di tujuh cabang olahraga.

"Kita lihat bagaimana keseriusan Thailand dalam hal pembinaan atlet yunior sehingga mereka bisa meloloskan 35 atlet dengan hasil yang cukup membanggakan tentunya dengan tiga medali emas. Begitu juga Vietnam yang sudah mampu berbicara di cabang angkat besi," tutur Rita Subowo.

Melihat realita seperti ini Rita mengatakan jika tidak segera dilakukan sesuatu maka akan memberikan sinyal buruk bagi perkembangan prestasi olahraga Indonesia ke depan.

Untuk itu Rita berharap dengan bergulirnya program PRIMA termasuk diantaranya Satlak Pratama yang membidangi atlet usia dibawah 18 tahun harus terus dikembangkan dengan bekerja sama instansi terkait seperti Kementerian Pendidikan Nasional dan pelaksanaan PPLP dan PPLM maupun O 2 SN.

"Kami akan menggalakkan kerjasama ini secara berkesinambungan dan memonitor atlet yang masih duduk di bangku sekolah bersama-sama instansi terkait," kata Rita Subowo.(*)
(ANT-132/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010