Liwa, Lampung Barat (ANTARA News) - Es kopi luwak menjadi minuman khas berbuka puasa saat bulan Ramadhan di Kabupaten Lampung Barat.

"Es kopi luwak menjadi minuman baru saat berbuka puasa, kopi yang dijadikan minuman es ini, memiliki rasa yang nikmat, selain itu dapat membantu untuk mengembalikan stamina setelah puasa," kata masyarakat Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat, Siti Mahmuda (34) sekitar 273 Km dari Bandarlampung, Senin.

Dia menjelaskan, es kopi luwak memiliki kultur rasa yang khas.

"Kopi luwak yang biasa di sajikan dengan air panas, sebaliknya disajikan dengan es batu yang di blender, jelas memiliki kultur rasa yang lain, bahkan lebih nikmat disajikan dengan es, karena memilki rasa yang unik," kata dia lagi.

Kemudian lanjut dia, es kopi luwak lebih berkhasiat bila di tambah madu.

"Saat saya membuat es kopi luwak, saya menambahkan madu sebagai campuran, sehingga rasa es tersebut semakin nimat sekaligus semakin berkhasiat," kata Siti lagi.

Diakuinya, minuman ini spesial.

"Harga kopi luwak yang mahal, membuat minuman ini semakin spesial saja, selain itu rasa yang dihasilkan memberikan manfaat serta kesegaran setelah melakukan ibadah puasa," katanya.

Kopi luwak yang berasal dari Lampung Barat, dewasa ini semakin kreatif dengan diinovasikan melalui minuman atau makanan yang disajikan sebagai menu berbuka puasa.

Es kopi luwak, salah satu minuman yang khas Lampung Barat di bulan Ramadhan, pasalnya kopi luwak yang dijadikan minuman dingin ini, dapat memberikan cita rasa yang berbeda dibanding menyajikan dengan air panas.

Masyarakat setempat meyakini, membuat es kopi luwak dapat mengembalikan stamina setelah melakukan ibadah puasa, selain itu es kopi luwak akan lebih berkhasiat bila ditambahkan madu, rasa yang dihasilkan pun akan lebih nikmat.

Inovasi pembuatan sajian yang berbahan dasar kopi luwak, sudah semakin trend dilakukan masyarakat, selain es kopi luwak masyarakat juga membuat puding kopi luwak, es cream kopi luwak, dan beberapa jenis minuman lain.

Lampung Barat sendiri menjadi daerah penghasil kopi luwak yang bermutu, bahkan mutu kopi luwak terbaik di dunia, dengan potensi tersebut, menjadikan Lampung Barat sebagai daerah penghasil kopi luwak terbesar Nasional.

Harga kopi bubuk luwak mencapai Rp750.000 per kilo, sedangkan harga kopi luwak glondong, atau yang masih berbentuk bulatan mencapai Rp200.000 per kilo, adapun masyarakat yang hendak membuat es kopi luwak terdapat kemasan ekonomis dengan harga terjangkau mencapai Rp30.000 per bungkus.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Lampung Barat, Zukri Amin mengatakan, potensi kopi luwak mampu ciptakan produk yang berkualitas.

"Kopi luwak yang ada Lampung Barat dapat dijadikan produk kopi yang mampu memberikan peluang bagi masyarakat, baik minuman juga makanan, masyarakat dapat mengreasikannya, sehingga komoditas kopi ini dapat bervariasi," kata dia.

Dia menjelaskan, masyarakat dapat dapat membaca peluang akan olahan berbahan baku kopi luwak.

"Saya yakin masyarakat dapat memiliki ide untuk menciptakan kreasi makanan juga minuman dari olahan berbahan baku kopi luwak, sehingga aset tersebut dapat dijadikan peluang untuk masyarakat berkreasi, dan mampu meningkatkan pendapatan," katanya. (ANT-049/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010