Surabaya (ANTARA News) - Ledakan dari kebocoran tabung gas elpiji 3 kilogram yang dijual di toko milik Kartono (40), warga Jalan Kendung III Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya, Minggu malam, diduga menjadi penyebab kebakaran yang menghanguskan empat rumah termasuk rumah yang merangkap toko.

Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Aparat kepolisian dari Polsek Benowo dan Tim Identifikasi Polrestabes Surabaya masih belum bisa memastikan asal api, namun, dugaan kuat, api bermula dari terbakarnya gas yang berasal dari tabung elpiji 3 kg yang diperdagangkan.

"Toko milik Kartono itu menjual elpiji 3 kg. Dugaan sementara, api memang berasal dari dalam toko. Tapi yang menyebabkan munculnya percikan api dari mana, ini yang masih kita selidiki," ujar Kapolsek Benowo, AKP Adjid.

Pihaknya mengaku juga belum bisa memastikan penyebabnya dan masih melakukan pemeriksaan terhadap korban dan saksi mata.

"Kami belum bisa memastikannya. Senin pagi, tim identifikasi dan tim labolatorium forensik Mabes Polri cabang Surabaya akan melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mencari tahu penyebabnya," tukas mantan Kasat Reskoba Polres Surabaya Selatan tersebut.

Selain rumah milik Kartono (40), api juga menyambar tiga rumah lainnya, diantaranya rumah milik Suparno (36), Juki (60), Solikun (31).

Menurut keterangan salah satu tetangganya, Heri, ia dan warga lainnya sempat mendengar suara ledakan yang berasal dari toko milik Kartono. Kebetulan, di dalam toko tersebut terdapat puluhan elpiji ukuran 3 kg.

"Warga mendengar suara ledakan sampai sekitar 5 kali. Mungkin itu berasal dari elpiji yang meledak. Untung saja tidak ada orang di dalamnya," tutur Heri.

Saat mendengar ledakan, lanjut dia, warga sebenarnya mencoba masuk dan mengeluarkan puluhan tabung elpiji. Ini untuk meminimalisir api yang semakin membesar. Namun, hanya sebagian tabung saja yang berhasil dikeluarkan dan dibuang ke rawa-rawa depan rumah.

Sementara, pemilik rumah tidak ada di tempat ketika peristiwa terjadi. Pasalnya, Kartono saat itu sedang mengantar istrinya, Fatimah, membeli obat di apotik kawasan Jurang Kuping. Sedangkan, dua anaknya, Sholeh dan Siti, sedang mengaji di masjid usai menjalankan ibadah tawarih.

Heri juga mengatakan, setelah mendengar ledakan dan percikan api mulai menyambar, warga bergegas berusaha memadamkannya. Selain itu, warga juga menghubungi petugas pemadam kebakaran (PMK) dan aparat Polsek Benowo.

Selama 1,5 jam, lima unit mobil PMK berjibaku melawan si jago merah. Petugas sempat kesulitan memadamkan api karena bahan-bahan yang berada di dalam toko sangat mudah terbakar, seperti minyak goreng dan minyak tanah.
(ANT165/B013)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010