Warga tersebut sedang memasak ikan, kemudian ditinggal main gim
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat menduga penyebab kebakaran pada ratusan rumah di Jalan Gang Kober, Petojo Selatan, Kecamatan Gambir pada Rabu (23/8) malam karena ledakan kompor gas dari salah satu rumah warga.

"Warga tersebut sedang memasak ikan, kemudian ditinggal main gim," kata Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat Asril Rizal saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Dengan demikian, lanjut Asril, kebakaran tersebut dipicu oleh kelalaian warga saat sedang memasak.

Asril menjelaskan, berdasarkan pengakuan salah satu pengunjung kafe dekat lokasi kebakaran, api sudah membesar dan merambat ke rumah warga lainnya hingga berdampak pada empat RT.

Asril merinci sebanyak 960 warga dari 240 kepala keluarga (KK) terdampak akibat kebakaran tersebut.

Baca juga: Dua lansia tewas akibat kebakaran Petojo pada Rabu malam

Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat menaksir kerugian yang menghanguskan area seluas 8.000 meter persegi itu mencapai Rp28 miliar.

Akibat kebakaran ini pula, dua warga tewas.

Salah satu warga ditemukan meninggal dunia di dalam rumah yang terbakar, sedangkan seorang warga lainnya sempat dilarikan ke RS Tarakan, namun nyawanya tidak tertolong.

Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengatakan ada 152 rumah warga yang hangus terbakar di empat RT dengan jumlah warga terdampak sebanyak 574 korban dari 196 KK.

Dhany merinci rumah warga yang terbakar, yakni RT 02 sebanyak 32 rumah, RT 03 ada 26 rumah, RT 04 ada 40 rumah dan RT 05 ada 54 rumah.

Baca juga: 28 unit damkar dikerahkan padamkan kebakaran di Petojo Jakarta Pusat

Berdasarkan laporan dari Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat, tambahnya, sebanyak 28 unit mobil damkar dengan 140 personel dikerahkan untuk mendinginkan lokasi.

Petugas pun berhasil mengendalikan si jago merah pada pukul 22.18 WIB atau hampir dua jam sejak api berkobar, tetapi proses pendinginan masih berlangsung hingga sekitar pukul 02.00 WIB, Kamis dini hari.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023