Mantan Kepala LIPI Umar A Jenie mendapat penghargaan di bidang Etika Keilmuwan dan Mooryati Soedibyo di bidang Iptek Jamu dan Kosmetik Tradisional.
Kepala LIPI Prof. Dr. Lukman Hakim menyatakan penghargaan tersebut diberikan kepada dua ilmuwan tersebut atas jasa-jasa dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Keduanya memberi kontribusi dan prestasi luar biasa di bidangnya yang bermanfaat dalam pengembangan iptek, kebudayaan, kemanusiaan serta konsisten dalam forum kegiatan ilmiah dan profesi," katanya.
Umar Anggara Jenie, urai Lukman, telah menginisiasi Komisi Bioetika Nasional dan menggolkan deklarasi internasional Universal Declaration on Bioethics and Human Rights serta membawa Pluralisme dan Keragaman Budaya serta Perlindungan Lingkungan, Biosfer, dan Biodiversitas menjadi bagian dari prinsip bioetika yang sebelumnya ditentang.
Sedangkan Mooryati Soedibyo telah mengakat jamu-jamuan ke dalam ilmu pengetahuan dan mengilhami obat-obatan tradisional bisa berdampingan dengan pengobatan modern serta membawa herbal Indonesia ke dunia global.
Pada puncak HUT LIPI itu juga diselenggarakan Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture (SML) X dengan orasi ilmiah oleh Kuswata Kartawinata, Ph.D, pakar botani dengan judul "Dua Abad Mengungkap Kekayaan Flora dan Ekosistem Indonesia".
Kuswata mengungkapkan bahwa taksonomi sebagai ilmu yang mempelajari kekayaan flora dan ekosistem dapat dimanfaatkan sebagai landasan untuk membuat prediksi.
"Pola alami yang direfleksikan dalam taksonomi memungkinkan ilmuwan untuk `meramalkan? sifat-sifat organisme yang belum teramati," katanya.
Menurut Lukman, penghargaan Sarwono Prawirohardjo IX dan Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture (SML) X. sebagai penghormatan atas jasa-jasa Prof. Dr. Sarwono Prawirohardjo (alm) sebagai Bapak Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia sekaligus Ketua pertama LIPI.
(D009/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
