Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah disarankan memilih lima proyek strategis dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas di tahun 2010 dan tahun berikutnya.

"Saya usul lima proyek strategis dijadikan trophy projects yang diselesaikan dalam tiga tahun. Lalu, perlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia juga mampu membangun infrastruktur," kata Wakil Ketua Kadin Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi, Sandiaga S. Uno, dalam siaran persnya yang di terima di Jakarta, senin.

Lima proyek strategis tersebut hendaknya dipilih karena memiliki dampak besar bagi pembangunan keseluruhan dan kesejahteraan rakyat.

"Satu di ibu kota negara Jakarta, misalnya kereta api cepat Bandara-Manggarai atau bisa juga MRT. Satu di pulau Sumatera yaitu PLTA, satu di Kalimantan yaitu Kereta Api Trans Kalimantan," katanya.

Dia juga menyebutkan proyek yang mendesak perlu dilakukan di Bali yaitu pembangunan bandara karena yang ada sekarang sudah tidak representatif untuk ukuran Bali. Proyek lain, adalah pembangunan infrastruktur di Papua.

"Ini semua harus selesai dalam waktu tiga tahun," katanya.

Menurut Sandi, kelima proyek itu bisa saja diubah sesuai kebutuhan dan hasil studi yang lebih komprehensif di masing-masing daerah.

"Intinya bagi kami pengusaha, harus ada proyek infrastruktur raksasa yang dapat mempercepat stimulus ekonomi nasional. Selama ini yang jadi kendala, salah satunya, masalah infrastruktur," katanya.

Menurut Sandi, jika lima fokus projek itu dikerjakan, akan mendorong kepada pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. "Memang di kuartal kedua ini pertumbuhan cukup baik, yaitu 6,2 persen, tetapi kami khawatir pertumbuhan belum berkualitas dan merata," ujarnya.

Sektor investasi, dinilainya, sudah naik tapi belum di bidang manufaktur yang mampu menciptakan lapangan kerja dan ekspor yang mampu menciptakan devisa.

Meski demikian, lanjut Sandi, kalangan pengusaha merasa optimis ekonomi akan tetap tumbuh meski saat ini masih didorong oleh sektor konsumsi.

"Suatu saat transformasi ekonomi diperlukan agar sektor agribisnis dan infrastruktur mulai mengambil peran dalam perekonomian nasional," ujarnya.

Untuk mempercepat transformasi ekonomi tersebut, kata Sandi, harus ada kebijakan yang memberikan obat terampuh dari beberapa penyakit lama, antibiotik yang dapat membom bakteri-bakteri penghambat tumbuhnya industri.

"Penyakit lama soal Peraturan Daerah yang memberatkan pengusaha, berbagai `high cost economy`, lamanya perizinan harus dituntaskan segera," katanya.

Dia menilai arus ada "quick wins" yang mampu menuntaskan berbagai penyakit tersebut. Untuk pengembangan ekonomi daerah, Sandi mengingatkan agar pemda bekerjasama dengan Kadin di daerah untuk merumuskan berbagai kebijakan yang proinvestasi di daerah.

"Kadin daerah juga harus bergerak aktif untuk melakukan lobi dan menjadi mitra strategis pemda dalam membuat berbagai kebijakan pembangunan sehingga mampu melahirkan kebijakan yang sangat kondusif bagi investasi," katanya.

Saat ditanya soal transformasi ekonomi yang ditopang oleh sektor agribisnis, Sandi mengimbau agar dibuat sistem yang integratif sehingga dapat menjamin produk pertanian dan juga menurunkan tingkat risikonya.

"Lihat saja industri sawit yang dapat tumbuh karena sukses mengintegrasikan diri ke pasar. Saya kira komoditas lain juga dapat melakukan hal yang sama," ucapnya.
(Tz.E007/M012/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010