Mamuju (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh menyatakan, pejabat di Sulbar yang terbukti sebagai pelaku kejahatan pada program Gerakan Nasional (Gernas) peningkatan produksi dan mutu Kakao tahun anggaran 2010 akan dinonjobkan dari jabatannya.

"Siapapun orangnya, baik pejabat tingkat provinsi maupun di lima kabupaten, jika ada yang main-main apalagi harus melakukan perbuatan indikasi korupsi terhadap anggaran gernas, maka konsekuensinya akan sangat berat, selain bisa berurusan dengan masalah hukum, pelaku atau oknum `penjahat` gernas itu dapat dinonjobkan dari jabatannya," tegas Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Selasa.

Menurutnya, anggaran gernas tahun 2010 di Pulau Sulawesi mengalami penurunan hingga 50 persen dibandingkan 2009 yang mencapai Rp1 triliun, namun demikian, anggaran ini harus dapat dimaksimalkan untuk kepentingan petani kakao yang ada di lima kabupaten ini.

Gubernur mengemukakan, pelaksanaan program gernas di Sulbar harus bisa menjadi contoh dari daerah lain penerima gernas, sebab, program ini lahir di Sulbar yang diangkat menjadi program nasional di tahun 2008 silam.

"Semua pihak harus serius mensukseskan program gernas karena kita sendiri yang mendesain sehingga program ini diangkat menjadi program nasional. Jika ada pejabat, khususnya pada Dinas Perkebunan yang mencoba-coba menyalahgunakan anggaran kakao itu, maka pelakunya siap dinonjobkan karena menjadi biang kerok gagalnya program ini," tutur Anwar.

Ia menugatakan, pihaknya akan sangat kecewa apabila ada oknum yang melakukan upaya korupsi anggaran gernas, sementara selama ini pihaknya bekerja keras untuk memperjuangkan program ini sehingga mendapat perrhatian dari pemerintah pusat untuk menurunkan anggaran gemuk untuk meningkatkan hasil produksi kakao di Sulbar.

"Kakao adalah ikon daerah ini, sehingga kami tetap berharap anggaran yang dikucurkan, baik melalui APBD maupun APBN tahun 2010 tetap dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya untuk kepentingan petani kakao kita," paparnya.

Gubernur menuturkan, anggaran gernas yang turun hingga 50 persen telah berhasil mengembalikan untuk menaikkan anggaran gernas itu di tahun 2011 yang akan datang.

"Berkat kerja keras kita, pemerintah pusat akhirnya akan memberikan kucuran gernas tahun 2011 dengan kisaran sebesar Rp200 miliar lebih," paparnya.

Ia mengatakan, turunnya anggaran gernas tahun 2010 ini mengakibatkan banyak program-program peningkatan produksi dan mutu kakao yang telah direncanakan menjadi terbengkalai karena tidak berimbangnya pembiayaan untuk ke petani.

"Target sebaran pengembangan kakao tahun ini kita kurangi dari jumlah target awal akibat terbentur pembiayaan kakao," jelasnya. (ACO/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010