Hong kong (ANTARA News) - Pemimpin Hong kong Donalds Tsang mengkritisi penanganan sandera di ibukota Filipina pada sabtu yang mengakibatkan 7 wisatawan Hong Kong terbunuh setelah adanya perintah kepolisian untuk menyerang bus itu, selama lebih dari sepuluh jam.

Mantan kapten polisi berusia 55 tahun bernama Rolando Mendoz yang mempersenjatai diri dengan senapan M-16, menahan 15 turis sebagai sandera di sebuah jalan besar pada taman terbesar di Manila pagi hari. Dua sandera lainnya luka parah.

"Hal itu sangat mengecewakan," kata Tsang yang tampil hampir menangis selama jumpa pers. "cara menangani, terutama hasilnya, bagi saya mengecewakan," kata Tsang.

Berbagai pihak di Hong Kong terkejut dan beberapa marah setelah melihat tayangan upaya penyelamatan yang tidak efektif.

Televisi melakukan siaran langsung sepanjang hari penyanderaan itu. Penyanderaan adalah  hal yang jarang terjadi di Hong Kong, bekas koloni Inggris dan pusat keuangan yang dikembalikan ke kedaulatan China pada tahun 1997.

"Ini merupakan tragedi dan sebuah drama," kata Kevin Chan, seorang warga Hong Kong. "Kenapa mereka begitu lama menyelamatkannya dari dalam bus? mereka tidak disiplin dan terlatih dengan baik.Apa mereka gila?" katanya.
(Yud/A038/BRT)

Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010