Rubinfeld diharapkan membantu proses persetujuan FDA atas pengganti kulit biakan autologus, PermaDerm(TM)

    
NEW YORK, 24 Agustus (ANTARA/PRNewswire-AsiaNet) -- Regenicin, Inc. (http://www.regenicin.com) (OTC Bulletin Board: WDSTD), perusahaan bioteknologi dalam tahap klinis, hari ini mengumumkan bahwa Dr. Joseph Rubinfeld, salah seorang dari keempat pendiri asli Amgen, Inc. (http://www.amgen.com), sepakat bergabung dengan dewan direksi perusahaan itu. Dr. Rubinfeld akan membantu upaya komersialisasi perusahaan PermaDerm (TM), autologus paten Regenicin (http://www.regenicin.com/about-permaderm.html) pengganti kulit biakan yang mengembalikan kualitas kulit manusia sehat untuk digunakan dalam perawatan luka bakar, luka kronis dan berbagai prosedur operasi plastik.

     Di samping upayanya dalam mendirikan Amgen, Dr. Rubinfeld berpengalaman empat puluh tahun dalam pengembangan farmasi dan produk konsumen. Prestasinya mencakup penciptaan antibiotik Amoxicillin bernilai miliaran dolar serta deterjen biodegradabel sintetis pertama. Ia telah memperoleh lebih dari 100 paten selama karirnya.

     Mengomentari keputusannya bergabung dengan Regenicin, Dr. Rubinfeld menyatakan, "Dengan akuisisi hak atas teknologi revolusioner baru-baru ini, Regenicin berada di posisi untuk menjadi satu-satunya perusahaan di dunia yang mampu menumbuhkan dan mencangkokkan secepatnya kulit seseorang. Ini merupakan perkembangan penting bagi pasar bernilai miliaran dolar untuk perawatan luka bakar dan luka lain yang saat ini tergantung pada mayat dan kulit babi," kata Dr. Rubinfeld. "Metode ini seringkali memiliki tingkat penolakan tinggi dibandingkan dengan hampir tidak ada masalah penolakan saat kulit seseorang digunakan untuk pencangkokan. Saya berharap dapat membantu tim di Regenicin melewati rintangan terakhir menuju komersialisasi teknologi yang memperbaiki kehidupan ini."

     Dr. Rubinfeld memulai karirnya sebagai ilmuwan riset pada beberapa perusahaan farmasi dan produk konsumen termasuk Schering Plough dan Colgate Palmolive. Ia menjabat selama 12 tahun di Bristol Myers, di mana di samping mengembangkan Amoxicillin dan Chephadroxil, ia telah berperan dalam melisensi jajaran produk anti-kanker mereka, termasuk Mitomycin, Etoposide, dan Bleomycin. Setelah ikut mendirikan Amgen pada tahun 1980 dan menjabat sebagai kepala operasionalnya, Dr. Rubinfeld menjadi penasihat atau anggota Dewan Direksi sejumlah perusahaan termasuk AVI BioPharma dan Quark Pharmaceuticals. Pada tahun 1991, ia ikut mendirikan Supergen, perusahaan pengembangan obat yang berbasis di Dublin, California, di mana ia menjabat sebagai Presiden sekaligus CEO hingga 2003 dan sebagai anggota Dewan Direksi sampai tahun 2005. Selama waktu itu ia mengawasi penawaran perdana saham perusahaan ke publik dan kebangkitannya untuk kapitalisasi pasar bernilai miliaran dolar. Pihak manajemen berpendapat kekayaan pengalamannya dalam bioteknologi dan perusahaan farmasi besar akan membantu Regenicin karena ia beralih ke komersialisasi.

     "Kami merasa terhormat menerima Dr. Rubinfeld bergabung dengan dewan direksi kami," kata Randall McCoy, Kepala Eksekutif, Regenicin. "Keahliannya dalam proses persetujuan produk peraturan dan komersialisasi berikutnya akan terbukti sangat berharga untuk Regenicin karena kami memasuki tahap baru ini dalam sejarah perusahaan kami dan membawa PermaDerm (TM) kepada para pasien di seluruh dunia."

     Tentang Regenicin, Inc.
     Regenicin, Inc. (http://www.regenicin.com) adalah perusahaan dalam tahap klinis yang mengembangkan pengganti kulit terekayasa jaringan generasi mendatang guna mengembalikan kualitas kulit manusia yang sehat. Regenicin adalah perusahaan yang sudah melepas sahamnya ke publik, dengan kantor pusat di New York, NY. Keterangan tambahan terdapat di situs web perusahaan, http://www.regenicin.com dan dalam pengajuan perusahaan kepada Badan Pengawas Pasar Modal
di http://www.sec.gov.

     SUMBER Regenicin, Inc.

     KONTAK: Jay Strell, Sunshine, Sachs and Associates, strell@sunshinesachs.com, +1-212-691-2800, untuk Regenicin, Inc.



Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010