Ada aturan dan prosedur masuk dan pergerakan yang sangat spesifik yang telah ditetapkan oleh penyelenggara untuk memastikan perlindungan bagi semua orang yang terlibat
Jakarta (ANTARA) - Amerika Serikat mendukung rencana Tokyo untuk mengadakan Olimpiade Musim Panas dengan harapan protokol kesehatan diperketat untuk melindungi atlet tamu di tengah pandemi virus corona.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Gedung Putih, sehari setelah Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan agar tidak berpergian ke Jepang.

"Posisi kami tidak berubah di Olimpiade," kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, dikutip dari Kyodo, Rabu.

Baca juga: AS ingatkan warganya tidak kunjungi Jepang saat Olimpiade
Baca juga: IOC yakin Olimpiade Tokyo akan sukses meski ditentang publik


Dia menekankan pernyataan pemerintah Jepang yang menjamin bahwa "kesehatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama" dalam rencana untuk menjadi tuan rumah pertandingan.

Amerika Serikat menaikkan peringatan perjalanan ke Jepang ke level tertinggi 4, Senin (24/5), karena peningkatan kasus COVID-19, hanya dua bulan sebelum dimulainya Olimpiade Tokyo.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, yang dalam penilaiannya menyarankan "jangan berpergian," melihat situasi di Jepang berpotensi membuat pelancong yang telah divaksinasi penuh dalam risiko terkena dan menyebarkan varian COVID-19.

Psaki mengatakan atlet AS yang bertolak ke Jepang, termasuk di antara "salah satu kategori wisatawan AS yang sangat terbatas yang sebenarnya berencana pergi ke Jepang untuk Olimpiade."

Baca juga: Jepang batasi jumlah ofisial Olimpiade Tokyo menjadi 78.000 orang
Baca juga: 10 pekan jelang Olimpiade Jepang tambah 3 prefektur berstatus darurat


"Ada aturan dan prosedur masuk dan pergerakan yang sangat spesifik yang telah ditetapkan oleh penyelenggara untuk memastikan perlindungan bagi semua orang yang terlibat," dia menambahkan.

Pertanyaan terus muncul di dalam dan di luar Jepang, apakah Olimpiade Tokyo, yang sudah tertunda satu tahun karena pandemi, harus dilanjutkan.

Tokyo, Osaka, dan beberapa prefektur lainnya telah berada dalam keadaan darurat sejak akhir April karena meningkatnya jumlah kasus COVID-19, sementara publik telah dibuat frustasi dengan penanganan pemerintah terhadap virus corona, termasuk vaksinasi yang dinilai lambat, dibandingankan negara-negara maju lainnya.

Survei media juga menunjukkan bahwa sebagian besar warga Jepang tidak mendukung penyelenggaraan acara olahraga global tersebut.

Presiden AS Joe Biden menyatakan dukungan untuk upaya Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengadakan Olimpiade dan Paralimpiade yang "aman dan terjamin" ketika keduanya bertemu pada pertengahan April, menurut pernyataan bersama yang dirilis setelah pembicaraan keduanya.

Baca juga: Banyak perusahaan Jepang dukung Olimpiade dibatalkan atau ditunda
Baca juga: IOC siap kirim staf medis ke Olimpiade Tokyo

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021