Jakarta (ANTARA News) - PT PLN dan PT Angkasa Pura II sepakat sinergikan pengelolaan sistem pasokan ketenagalistrikan di 12 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II.

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan antara Dirut PLN Dahlan Iskan dan Dirut AP II Tri S Sunoko, yang disaksikan Menteri BUMN Mustafa Abubakar, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu.

Sebanyak 12 bandara yang dimaksud yaitu, Jakarta, Banten, Bandung, Palembang, Medan, Pontianak, Padang, Pekan Baru, Banda Aceh, Tanjung Pinang, Pangkal Pinang dan Jambi.

"Kerjasama ini menjamin pengelolaan sistem pasokan ketenagalistrikan yang handal di bandara," kata Dirut PT AP II Tri S Sunoko.

Menurutnya, PLN akan mengelola kelistrikan bandara dengan standar dan kriteria keandalan, yaitu "zero tolerance" yang tidak mentolerir gangguan bahkan sedetikpun.

"Ke depannya, PLN juga menangani beban-beban kritis, sepeti navigasi, server komputer, peralatan X-ray dan penerangan," ujar Tri.

Sementara itu, Dirut PLN Dahlan Iskan mengatakan, perlu dilakukan asesmen atas situasi seluruh bandara untuk menentukan ruang lingkup dan batasan-batasan kerjasama.

"Pengerjaan pengelolaan ketenagalistrikan menyangkut inventarisasi penggunaan listrik yang paling kritis, penguatan struktur jaringan di dalam dan luar bandara," ujar Dahlan.

Inventarisasi juga dilakukan terhadap kebutuhan back-up mesin genset, dan uninterrupted Power Supply, sistem monitoring dan supervisi keandalan dan beberapa aspek teknis kelistrikan lainnya.

"Dengan inventarisasi ini, maka diketahui keandalan pasokan listrik di AP II lebih terjamin, sehingga dapat mendorong peningkatan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa bandara," ujar Dahlan.

Sementara itu, Menteri BUMN Mustafa Abubakar menuturkan, kerjasama ini bisa menekan terjadinya human error karena peralatan kelistrikan yang rusak dan sistem yang tidak berfungsi.

"Dengan kesiapan PLN mem-backup kelistrikan bandara, maka kasus padamnya listrik seperti yang terjadi di bandara Cengkareng, tidak akan terjadi lagi," ujar Mustafa.

Mustafa menambahkan, jaminan ketersediaan listrik juga akan dikembangkan di wilayah AP I, di wilayah Timur Indonesia.(R017/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010