Jakarta (ANTARA News) - Panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meloloskan Busyro Muqodas dan Bambang Widjojanto sebagai calon pimpinan KPK yang akan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di DPR.

"Pansel menetapkan dua calon pimpinan KPK yang telah dilaporkan kepada Bapak Presiden, yaitu DR. Muhammad Busyro Muqodas dan DR Bambang Widjojanto," kata Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK, Patrialis Akbar.

Patrialis menyatakan, kedua nama itu telah dilaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Setelah dilaporkan kepada Presiden, dua orang yang diajukan itu akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan di DPR. Setelah itu, DPR akan menetapkan satu diantara kedua orang itu sebagai pimpinan KPK.

Satu orang yang terpilih itu tidak otomatis menjadi Ketua KPK. Pemilihan Ketua KPK akan melalui prosedur tersendiri di DPR.

Busyro Muqodas menyandang gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, pada 1977, Busyro menjadi akademisi. Dia pernah menjadi anggota dewan kode Etik IKADIN Yogyakarta serta anggota Dewan Etik Indonesia Court Monitoring (ICM) Yogyakarta.

Gelar Master dia peroleh di Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada pada 1995. Dia juga tercatat pernah menjadi peserta pelatihan investigasi pelanggaran HAM berat, menyunting buku "Politik Pembangunan Hukum Nasional" dan "Kekerasan Politik yang Over Acting", serta menjadi Tim Penulis buku "Peran Polisi dalam Konflik Sosial Politik di Indonesia".

Dia juga menjadi anggota tim riset konflik Maluku. Jabatan terakhirnya adalah Ketua Komisi Yudisial.

Sedangkan Bambang Widjojanto banyak beraktivitas dalam kegiatan Lembaga Swadaya Masyarakat, meski juga tercatat sebagai advokat.

Latar belakag pendidikannya beragam. Dia menyelesaikan studi di di Universitas Jayabaya pada tahun 1984, dan kemudian menempuh sejumlah pendidikan formal dan non formal terkait dengan hak azasi manusia di Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris.

Sepak terjangnya dalam bidang HAM, membuatnya meraih penghargaan Kennedy Human Rights Award. Dia juga aktif dalam gerakan antikorupsi di Indonesia Corruption Watch dan Partnership of Governance Reform. Dia bahkan aktif dalam berbagai aktifitas Yayasan Tifa dan Kontras.

Akhir-akhir ini namanya melambung setelah tergabung dalam Tim Pembela Bibit dan Chandra.

Sebelumnya, panitia seleksi mewawancarai tujuh calon pimpinan KPK. Ketujuh calon itu adalah advokat sekaligus aktivis Bambang Widjojanto, Irjen Pol (Purn) Chaerul Rasjid, jaksa Fahmi, anggota DPD I Wayan Sudirta, mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Jimly Asshiddiqie, advokat Meli Darsa, dan Ketua Komisi Yudisial Busyro Muqodas.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010