Rembang (ANTARA News) - Direktur Utama PT PLN (Persero) Dahlan Iskan memberi rekomendasi pemerintah daerah untuk menggunakan lampu super hemat energi sebagai lampu penerangan jalan umum (PJU) sehingga bisa menghemat anggaran hingga miliaran rupiah.

"Bila lampu PJU tersebut diganti dengan lampu super hemat energi ini, misalnya PJU sepanjang jalan Surabaya-Jakarta, maka negara akan menghemat 600 megawatt daya listrik atau sama dengan melakukan investasi senilai Rp8 triliun," katanya usai menyerahkan bantuan program corporate social responsibility (CSR), di Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang, Jateng, Jumat.

Dia menyebutkan, produk lampu yang kata merupakan ciptaan lulusan ITB asal Kabupaten Garut tersebut bisa menghemat daya listrik lebih dari 50 persen.

"Jadi seperti yang kami serahkan ke pondok pesantren ini, lampu super hemat energi dengan daya 28 watt sama terangnya dengan lampu biasa 125 watt," kata mantan bos Jawa Pos itu.

Dia mengatakan, PT PLN menunjuk Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang sebagai tempat percontohan produk lampu super hemat energi di Provinsi Jawa Tengah setelah Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

"Kami tunjuk tiga pondok pesantren, masing-masing satu di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Kami kenalkan karena rencana pada awal 2011, produk ini secara resmi diluncurkan," katanya

Dalam kesempatan itu, Dahlan menyerahkan 600 lampu super hemat energi di pondok pesantren yang diasuh KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus tersebut.

"Kami juga serahkan cadangan lampu sebesar lima persen dari total lampu yang diserahkan," katanya.

Menurut dia, lampu produk terbaru itu bisa bertahan hingga 10 tahun. Sebab, kata dia, lampu ini tidak panas saat menyala hingga elemennya bisa bertahan lama.

"Berbeda dengan lampu sekarang yang panas bila menyala. Kami sudah buktikan," katanya.

Disinggung soal alasan memilih pesantren sebagai percontohan, dia mengatakan pesantren merupakan tempat yang listriknya menyala selama 24 jam.

"Kalau perguruan tinggi hanya dipakai pada siang hari," katanya.

(ANT-168/A030/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010