Samarinda (ANTARA News) - Kinerja pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari nilai kredit terhadap bank konvensional hingga semester pertama 2010 yang mencapai Rp18,26 triliun.

Deputi Pemimpin Bank Indonesia (BI) Samarinda, Kaltim, Gentur Wibisono, di Samarinda, Minggu, mengatakan jika dilihat dari nilai kredit sebesar Rp18,26 triliun tersebut, maka kinerja UMKM Kaltim mengalami peningkatan tajam karena hingga akhir tahun 2009, kredit bank untuk UMKM senilai Rp14,607 triliun.

Dari data itu pula Gentur menarik kesimpulan, bahwa hingga akhir 2010 diestimasikan nilai kredit UMKM terhadap bank umum melebihi dari 100 persen, pasalnya baru pada semester pertama sudah menembus angka 65 persen dibanding tahun sebelumnya.

Jika dilihat dari pertumbuhan kredit dana bank dari tahun ke tahun (year on year), maka sektor UMKM tersebut juga mengalami peningkatan karena telah menembus angka 25,01 persen.

Menurut Gentur, total nilai kredit yang dibutuhkan UMKM di Kaltim tersebut untuk berbagai kegiatan, yakni untuk biaya modal kerja, investasi, dan untuk pembiyaan berbagai jenis konsumsi.

Namun lanjutnya, ada kegiatan tertentu yang membuat perbedaan sangat tipis antara modal kerja dan konsumsi, misalnya tukang sayur atau tukang ojek yang membutuhkan sepeda motor untuk kelancaran usaha, berarti dana itu harus masuk dalam kategori modal kerja.

Namun dalam pencatatan bank, kegiatan tersebut dikategorikan untuk biaya konsumsi pasalnya untuk pembelian suatu keperluan, dalam hitungan perekonomian kegiatan tersebut merupakan perilaku konsumtif.

Untuk kredit yang digunakan sebagai modal kerja oleh UMKM Kaltim terhadap bank konvensional setempat, pada semester pertama 2010 menembus angka Rp6,434 triliun, sementara hingga akhir 2009 senilai Rp5,845 triliun.

Dari perkembangan tersebut, berarti kredit untuk modal kerja pada semester pertama 2010 terhadap 2009 mengalami peningkatan sebesar 10,08 persen, sementara dana tersebut digunakan untuk usaha perdagangan, perindustrian, dan jasa.

Untuk kredit UMKM yang digunakan berinvestasi hingga semester pertama 2010 mencapai Rp2,186 triliun, sementara pada akhir 2009 senilai Rp1,926 triliun, atau terjadi peningkatan sebesar 13,51 persen.

Selanjutnya kredit yang digunakan untuk konsumsi pada pelaku UMKM hingga semester pertama 2010 senilai Rp9,638 triliun, sedangkan hingga akhir 2009 sebesar Rp6,835 triliun. Ini berarti mengalami peningkatan sebanyak 41,01 persen.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010