Singaraja, 29/8 (ANTARA) - Bentrokan berlangsung antar warga banjar Kauman dengan banjar Pala, Desa Pengastulan, Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, Minggu, mengakibatkan puluhan rumah warga rusak.

Dari keterangan Kepala Desa Pengastulan, Ketut Yasa, peristiwa bentrok warga tersebut berlangsung sekitar pukul 00.00 Wita dan menyebabkan puluhan rumah mengalami kerusakan akibat aksi lempar batu antar kedua kubu.

Menurut keterangan Kepala Bagian Oprasional (Kabag Ops) Pores Buleleng, Kompol IB Wedana Jati, belum jelas masalah yang memicu aksi bentrokan warga antar banjar tersebut.

"Menurut informasi, kejadian tersebut bermula dari perkelahian antar pemuda dari Banjar Pala dan Banjar Pauman saat menyaksikan konser musik di lapangan Seririt yang terletak satu kilometer arah timur tempat bentrokan warga berlangsung," ujar Wedana.

Berdasarkan data sementara, lanjutnya, tercatat baru lima orang warga yang mengalami luka akibat kejadian tersebut dan bentrokan antar banjar di Pengastulan itu, baru bisa dikendalikan hingga pukul 04.30 Wita setelah pasukan pengendali massa dari Polres Buleleng turun ke tempat kejadian bentrokan warga.

Terkait penyebab terjadinya bentrokan antar banjar tersebut, Wedana mengatakan, saat pertunjukan musik sedang berlangsung di lapangan Seririt, ada aksi saling lempar hingga berbuntut perkelahian antar pemuda yang berasal dari masing-masing banjar tersebut.

Perkelahian yang terjadi di lapangan Seririt kemudian berlanjut dengan aksi penghadangan dan berlangsung usai pertunjukan musik hingga aksi kejar mengejar antar pemuda dari kelompok banjar Pala dengan banjar Kauman.

Wedana mengatakan, kondisi semakin memanas setelah salah satu pemuda asal banjar Kauman melaporkan peristiwa yang berlangsung di lapangan Seririt hingga aksi kejar mengejar.

"Bentrokan dan pengejaran antar pemuda akhirnya memancing emosi warga termasuk para orang tua yang akhirnya terjadilah aksi saling lempar batu yang mengakibatkan puluhan rumah sepanjang radius 50 meter dari perbatasan banjar Kauman dan banjar Pala mengalami kerusakan," papar Wedana.

Kepala Badan Keselamatan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Nengah Widiana Santosa ketika dikonfirmasi di tempat kejadian mengatakan masih melakukan pendataan terhadap sejumlah rumah warga yang rusak serta kerugian yang ada atas peristiwa tersebut.

Dari Widiana, pihaknya akan segera mempertemukan kedua belah tokoh banjar dan melakukan rekonsiliasi agar bentrok warga tersebut tidak berkelanjutan.

"Tadi malam kami beserta para tokoh Muspida Kabupaten Buleleng sudah melakukan pertemuan untuk membahas akar permasalah terjadinya bentrok warga. Dan mediasi juga akan kami lakukan rencananya sekitar pukul 14.00 Wita, Minggu (29/8), dan rencananya berlangsung di Posek Seririt," ucap Widiana
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010