Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshididiqie, mengatakan bahwa dirinya legowo tidak terpilih sebagai ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Tidak masalah, dan saya berjanji tetap akan membantu KPK, karena pemberantasan korupsi adalah konsen dan perhatiannya," kata Jimly, di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, yang terpenting adalah tegakkan pemberantasan korupsi demi meningkatkan kualitas demokrasi dan pemerintahan. Pengaruhnya juga akan terasa pada pertumbuhan ekonomi.

Ia mengatakan, ada dua hal yang harus diperhatikan dan dijaga yakni menjaga konstitusional demokrasi lewat MK, serta menjaga akselerasi pemberantasan korupsi lewat KPK.

Mengenai siapa yang terbaik dari dua calon yang dipilih panitia seleksi (pansel) Ketua KPK, ia mengatakan, keduanya sama baiknya. "Saya akan support terus, baik lewat buku, ceramah atau konsultasi," ujarnya.

Jimly menambah, saatnya pula menerapkan mekanisme pembuktian terbalik. Jika dalam UU belum terakomodir, itu bisa dilakukan lewat hidup bersih para pejabat publik.

"Pembuktian terbalik bisa dilakukan dan dipraktekan oleh pejabat publik," katanya.

Dikatakannya, semakin maksimal pemberantasan korupsi itu akan mendorong mutu demokrasi. "Juga mendorong good coporate governance," ujarnya.

"Pemberantasan korupsi sangat terkait erat dengan kualitas demokrasi. Semakin baik pemberantasannya, mutu demokrasi akan baik," katanya.

Tapi, kata dia, pemberantasan korupsi tak bisa hanya mengandalkan KPK. Pejabat juga harus ikut menciptakan lingkungan yang bersih, selain bersih secara pribadi.

"Pejabat harus bersihkan diri. Tapi tak bisa bersih sendirian saja. Itu namanya ingin masuk surga sendirian. Tapi juga harus bersihkan, lingkungan yang jadi tanggung jawabnya," katanya.
(T.F006/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010