Kabul (ANTARA News/AFP) - Tujuh tentara Amerika Serikat dan seorang kandidat anggota parlemen negara itu tewas dalam gelombang serangan akhir pekan ini di sejumlah daerah paling bergolak Afghanistan, kata pihak berwenang, Minggu.

Sekitar 15 gerilyawan juga tewas dalam baku tembak terpisah dengan pasukan Afghanistan dan tentara NATO di Paktia, satu daerah yang rusuh di bagian timur negara itu, kata aliansi militer tersebut.

Tidak diketahui apakah mereka tewas dalam pertempuran yang sama di mana para gerilaywan tewas.

Dua tentara lainnya tewas akibat serangan bom di daerah selatan negara itu pada hari yang sama, kata pasukan itu, semenara dua lainnya tewas dalam serangan-serangan terpisah di selatan negara itu, Minggu.

Seorang juru bicara militer mengatakan "semua yang tewas itu adalah tentara Amerika Serikat".

Tentara-tentara itu adalah korban tewas terbaru dalam jumlah korban yang meningkat saat aliansi itu berjuang menghadpai gerilyawan Taliban yang meningkatkan jumlah korban tewas sejak pemerintah kelompok garis keras itu digulingkan oleh invasi yang dipimpin pasukan AS akhir tahun 2001.

Jumlah pasukan asing yang tewas di Afghanistan tahun ini mencapai 472 personil, dibadingkan 521 orang yang tewas sepanjang tahun 2009, kata data AFP yan dikutip dari laman internet www.icasualilities.org.

Laman internet independen itu melacak korban di kalangan militer di Afghanistan dan Irak.

Ada sekitar 141.000 tentara AS dan NATO di Afghanistan untuk memerangi gerilyawan Taliban dan melindungi pemerintah yang didukung AS d abu menyusul digulingkannya pemerintah Taliban itu.

Kelompok garis keras itu sedsng berusaha untuk berkussa kembali melalui satu pemberontakan yang mereka sebut "perang suci" yang terutama dihadapi di selatan sehubungan dengan peningkatan kehadiran pasukana internasisonal di sana.

Seorang politisi lokal yang mencalonakan diri untuk menjadi anggota parlemen dalam pemilu yang menurut rencana akan dilaksanakan 18 Setember nanti ditembak mati di provinsi Herat, Afghanistaan barat, Sabtu kata seorang pejabat. Taliban dituding melakukan serangan itu dan pembunuhan dua anggota parlemen lainnya sejak kampanye pemilu diluncurkan awal Juli.

(Uu.H-RN/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010