Pasuruan  (ANTARA News) - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi,Muhaimin Iskandar akan mendorong PT Nestle Indonesia untuk mengikutsertakan peternak dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).

Hal itu dikemukakan kepada wartawan saat melakukan Safari Ramadhan ke PT Nestle Indonesia di Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Senin (30/8).

Sebelumnya Head of Public Relations of PT Nestle Indonesia, Brata Hardjosubroto, menyebutkan bahwa PT Nestle Indonesia di Kejayan merupakan salah satu dari tiga besar pabrik yang dimiliki PT Nestle di Indonesia. Kedua pabrik lainnya, yakni di Lampung, dan di Cukupa (Tangerang, Banten).

Disebutkan, PT Nestle Indonesia di Kejayan merupakan pabrik susu milik PT Netsle terbesar di indonesia, serta termasuk salah satru sepuluih besar abrik susu milik PT Netsle di dunia.

Pabrik susu yang diresmikan sejak 2 Juni 1988 lalu itu kinitelah mampu menampung bahan baku susu segar seklitar 700 ribu liter per hari yang dihasilkan dari sekitar 30 ribu peternak di Jawa Timur.

Namun, susu segar yang ditampung sebesar itu setiap hari baru mencukupi sekitar 50 persen saja dari total kapasitas kebutuhan bahan baku. Itu sebabnya peluang usaha peternakan sapi perah di indonesia masih terbuka luas.

Brata menyebutkan, PT Nestle Indonesia di Kejayan kini memproduksi susu bubuk, kental manis, UHT, serta steril dengan harga yang terjangkau oleh konsumen.

Dengan banyaknya tenaga kerja yang terlibat secara tidak langsung terhadap proses produksi susu tersebut, Menakertrans berjanji akan mendorong PT Nestle Indonesia untuk mengikutsertakan sekitar 30 ribu peternak yang terlibat proses produksi susu segar tersebut ke dalam propgram Jamsostek.

Menakertrans mengatakan, untuk mengikutsertakan tenaga kerja yang tanpa ada ikatan hubungan kerja tersebut, pemerintah akan memberikan stimulus dalam program tersebut, sehingga kesejahteraan masa depan para peternak lebih terjamin.
(T.KR-MSW/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010