Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 600 siswa sekolah dasar (SD) Khadijah Surabaya dari kelas 1 hingga 6 mengikuti lomba merangkai parsel di lapangan aula yayasan dari sekolah setempat, Selasa.

"Kami sudah tiga tahun menyelenggarakan lomba merangkai parsel sebagai tradisi tahunan untuk melatih kreatifitas, kekompakan, dan kepedulian sosial," kata ketua panitia, Siti Satumi.

Didampingi Kepala SD Khadijah, H. Abdullah Sani MPd, guru yang sudah berkiprah 31 tahun itu mengatakan bahan-bahan untuk membuat parsel dibawa para siswa sendiri dari rumah.

"Kami hanya menentukan bahan yang harus dibawa untuk siswa kelas 1 dan 2, sedangkan kelas 3 hingga 6 bergantung kepada mereka sendiri," tuturnya.

Hingga lomba usai, tercatat 58 parsel yang jadi, padahal targetnya 54 parsel untuk disumbangkan kepada lima panti asuhan, sebuah rumah singgah anak jalanan, dan tukang becak yang mangkal di sekitar sekolah.

"Semua penerima kami undang ke aula sekolah untuk menerima langsung dari anak-anak, yakni dari Panti Asuhan Khadijah 1, 2, 3, Pantia Asuhan Roqoyyah, Panti Asuhan Zainuddin, dan Rumah Singgah `Kharisma` Ketintang Surabaya," paparnya.

Wali kelas 2-c itu mengaku lomba merangkai parsel memang dibagi dalam tiga kategori yakni A (kelas 1 dan 2), B (kelas 3 dan 4), dan C (kelas 5 dan 6), sedangkan dewan juri dari komite sekolah.

"Satu kelompok terdiri dari 10-12 anak, tapi ada juga yang tujuh anak dengan nilai bahan baku Rp100 ribu hingga Rp150 ribu. Untuk keranjang parsel juga beli sendiri, kecuali siswa kelas 1 dan 2 yang dibelikan sekolah," ucapnya menjelaskan.

Guru Pramuka itu menambahkan, lomba merangkai dan menghias parsel yang bertepatan dengan malem ke-21 Ramadhan 1431 Hijriah itu merupakan rangkaian dari "Pondok Ramadhan" yang sudah dilaksanakan pada 23-29 Agustus lalu.

Secara terpisah, siswi kelas 5-b SD Khadijah, Nusaybah Afaf Ashilah, mengaku senang dengan lomba parsel yang diadakan sekolahnya setiap tahun.

"Saya bawa kopi dan teh, tapi ibu yang belikan, kemudian saya membuatnya bersama 12 teman, tapi sayang sekali nggak menang, karena mungkin kurang rapi membungkusnya," katanya sambil tersenyum.

Meski demikian, ia mengaku tetap senang, karena bisa berbagi dengan anak-anak panti asuhan dan tukang becak untuk menyambut Lebaran 2010.
(T.E011/C004/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010