Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Nasional menerima sertifikat penghapusan utang pokok sebesar 20 juta Euro atau sekitar Rp250 milliar dari Pemerintah Jerman atas program Debt Swap For Education IV.

Mendiknas Muhammad Nuh menerima sertifikat penghapusan pokok utang tersebut yang diberikan Direktur Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KFW) Jerman Bojrn Thies disaksikan Duta Besar Jerman untuk Indonesia Nobert Baas, Dirjen Pengelolaan Hutang Rahmat Waluyanto ,serta Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Bappenas Nina Sardjunani di Jakarta, Rabu.

"Penghapusan utang ini merupakan yang kedua diterima dari pemerintah Jerman. Sebelumnya pada tahun 2006, dalam debt swap for education I untuk pembangunan pusat sumber belajar (PSB) di 511 SD di 17 provinsi dengan nilai Rp125 miliar dengan penghapusan utang Rp25 miliar, " kata Mohammad Nuh.

Sedangkan penghapusan kali ini karena Kemendiknas menjalankan program peningkatan mutu pendidikan SD/MI dan SMP/MTs di Yogyakarta dan Jawa Tengah pasca gempa bumi.

"Dalam debt swap for education IV ini untuk menghapus utang sebesar 20 Euro, yakni dipergunakan untuk peningkatan mutu pendidikan SD/MI dan SMP/Mts di Provinsi DIY dan Jawa Tengah pasca gempa bumi 2006, khususnya yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan kualitas gedung sekolah," katanya.

Mendiknas mengatakan dengan penghapusan ini, maka sumber pembiayaan APBN yang berasal dari utang luar negeri bisa dikurangi dengan memilih pembiayaan yang berasal dari mekanisme penghapusan utang (debt swap).

Selain itu juga menjadi pengakuan internasional terhadap program yang dijalankan Kemendiknas dalam hal ini pemerintah Federal Jerman.

"Kini sisa pokok utang kita kepada Jerman tinggal 83,54 juta Euro dan diharapkan pada mendatang bisa terus berkurang," katanya.

Direktur KWF untuk Indonesia Bjorn Thies menegaskan proyek ini merupakan pembangunan proyek reguler yang dijalankan dalam rangka pembangunan kerja sama Jerman-Indonesia.

"Utang pokok Indonesia senilai 20 juta Euro atau sekitar  Rp250 miliar kepada Pemerintah Federal Jerman dihapus. Penghapusan pokok utang ini diberikan karena Indonesia dinilai telah menjalankan program peningkatan mutu pendidikan," katanya. (*)
Z003/A011

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010