Jakarta (ANTARA News) - Indonesia melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) menyatakan akan tetap mempromosikan pariwisata Indonesia ke Malaysia, kata Deputi Direktur Wilayah ASEAN Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar), Chrismiastutie.

"Kita akan tetap promosi ke sana mengingat negara itu merupakan fokus utama pasar pariwisata Indonesia," ujarnya di Jakarta, Kamis.

Pihaknya menyatakan, prihatin atas ketegangan yang sedang terjadi antar-kedua negara yang dampaknya akan dirasakan langsung oleh sektor pariwisata tanah air.

Meski begitu, ia tetap memperkirakan, Malaysia akan menjadi penyumbang turis paling banyak yang berkunjung ke Indonesia dalam setahun terakhir.

"Saya melihat sudah mulai ada pergeseran di mana jumlah turis Malaysia yang melancong ke Indonesia lebih banyak ketimbang turis Singapura yang selama ini menjadi penyumbang jumlah wisatawan asing ke Indonesia terbanyak," kata Chris.

Dalam beberapa tahun terakhir Singapura masih merupakan kontributor jumlah wisatawan mancanegara (wisman) terbanyak ke Indonesia.

Pada 2009, jumlah wisman Singapura ke Indonesia sebanyak 1.272.682 orang dengan devisa yang berhasil dijaring sebesar 767,29 juta dolar AS.

Sedangkan, wisman Malaysia ke Indonesia menempati posisi kedua terbanyak di mana pada 2009 sebanyak 1.179.366 orang yang melancong ke tanah air dengan devisa yang lebih besar yakni 807,64 juta dolar AS.

"Tahun depan kemungkinan besar Malaysia yang akan menjadi nomor satu dalam kontribusinya menyumbang wisman ke Indonesia," katanya.

Pihaknya mencatat, pada periode Januari-Juli 2010, jumlah wisman Malaysia ke Indonesia mencapai 648.865 orang atau tumbuh 17,07 persen dibandingkan tahun lalu sehingga semakin memantapkan posisi sebagai pemasok terbesar wisman menggantikan Singapura.

Sedangkan, wisman Singapura ke Indonesia pada periode yang sama hanya mencapai 641.553 orang atau tumbuh 6,54 persen.

"Pertumbuhan pasar Malaysia mencapai 17,07 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sedangkan pertumbuhan pasar Singapura hanya 6,54 persen," katanya.

Bahkan, pihaknya memperkirakan sampai tutup tahun 2010, jumlah turis Malaysia ke Indonesia akan melampaui target menjadi sebanyak 1,350 juta sedangkan turis Singapura justru hanya 1,3 juta dari target 1,5 juta.

Tahun depan pihaknya menargetkan turis Malaysia ke Indonesia sebanyak 1,6 juta dari total target kunjungan wisman 7,5 juta.

Pihaknya optimistis hal itu akan terealisasi ditunjang dengan sudah semakin banyaknya jumlah penerbangan langsung dari Malaysia ke sejumlah kantong-kantong tujuan wisata favorit wisman Malaysia di Indonesia.

Ia mencontohkan, Air Asia telah membuka penerbangan tiga kali dalam sehari ke Bandung dan Malaysian Airlines membuka rute Kuala Lumpur-Bandung sekali sehari.

Jumlah itu belum termasuk pembukaan penerbangan langsung dari Malaysia ke beberapa kota di Indonesia seperti Surabaya, Yogyakarta, dan Medan.

Chris menyatakan, melihat ada peluang besar untuk menggenjot lebih banyak kedatangan wisman Malaysia ke Indonesia tanpa melupakan target pasar utama sebelumnya, yakni Singapura.

"Kita gencarkan promosi wisata langsung ke Malaysia, saat ini saja kita melakukan promosi ke Malaysia rata-rata 7 kali dalam setahun," katanya.

Pihaknya akan menggelar sejumlah event promosi di antaranya sales mission, table top yang mempertemukan pelaku bisnis wisata RI dengan Malaysia, dan mengikuti bursa pariwisata terbesar di negara itu.

Ia sekali lagi menyatakan amat menyesalkan terjadinya beberapa insiden ketegangan Indonesia-Malaysia belakangan ini yang dikhawatirkan akan menurunkan minat wisman negara jiran ke Indonesia.

Oleh karena itu, ia meminta agar semua pihak tetap mendukung berkembangnya sektor pariwisata di Indonesia melalui berbagai upaya.
(T.H016/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010