Kudus (ANTARA News) - Sebanyak 202 siswa Sekolah Menengah Pertama Keluarga Kudus, Jawa Tengah, Sabtu, melakukan aksi damai dengan membuat surat persahabatan untuk pelajar di Malaysia.

Aksi damai di tengah gencarnya sejumlah kelompok masyarakat di Tanah Air menggelar aksi unjuk rasa mengecam Malaysia itu usai mengikuti proses belajar mengajar di sekolah.

Selanjutnya, ratusan siswa dari kelas VI hingga IX mengeluarkan peralatan menulis. Kemudian mereka mencurahkan isi hatinya di atas kertas putih bergaris untuk menyikapi permasalahan hubungan antara negaranya dengan Malaysia yang kini kian memanas.

Mayoritas pelajar yang ikut menulis surat untuk siswa SMP di Malaysia melalui Kedubes Malaysia di Indonesia berupaya mengajak para pelajar di Negeri Jiran untuk mendukung upaya penyelesaian perseteruan ini dengan cara damai.

Salah seorang pelajar SMP Keluarga, Ardi Satya mengungkapkan, rasa keprihatinannya atas hubungan kedua negara yang mulai memburuk sejak ada kasus penangkapan terhadap tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) oleh Malaysia.

"Sebagai ungkapan persahabatan, kami sepakat menulis surat kepada para pelajar di Negara Malaysia untuk mengajak mereka agar lebih mempererat tali persahabatan antarpelajar di dua negara," ujarnya.

Ia berharap ketegangan antara Indonesia dan Malaysia segera berakhir sehingga keduanya bisa menjalin hubungan yang lebih erat lagi tanpa harus menempuh jalan perang.

"Perang bukanlah jalan terbaik karena cara damai masih bisa ditempuh tanpa harus mengorbankan harta dan jiwa," ujarnya

Selain itu, para siswa juga berharap kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar bertindak tegas dalam menyelesaikan permasalahan yang menyangkut harga diri bangsa ini tanpa harus menempuh jalan peperangan.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Keluarga Basuki Sugita mengatakan pesan persahabatan yang dikirim siswa ini diharapkan dapat diikuti oleh seluruh pelajar di Indonesia maupun Malaysia untuk mendorong hubungan yang lebih erat antara Indonesia dengan Malaysia.

"Secara tegas kami menolak jalan perang karena menimbulkan banyak korban jiwa maupaun harta dari kedua belah pihak," ujarnya.

Sebagai negara bertetangga, katanya, perdamaian harus tetap dijaga. "Kalaupun hubungannya saat ini sedang memanas, maka perlu dicariakn jalan keluarnya segera agar masyarakat di bawah tidak terjadi gejolak," ujarnya.

Ia berharap Presiden RI bersikap lebih tegas, termasuk dalam menyikapi kasus yang selama ini menimpa bangsa ini tanpa menempuh jalan perang. "Kedamaian dan ketentraman masyarakat tergantung dari sikap pemimpinnya," kata dia.

Surat persahabatan yang dibuat oleh 202 siswa dari kelas VI hingga kelas IX ini, katanya, akan dikirimkan ke pelajar Malaysia melalui Dubes Malaysia yang ada di Jakarta Senin (6/9) mendatang.
(KR-AN//D007)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010