Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden RI periode 2004-2009, M. Jusuf Kalla (JK), menilai bahwa proyek pembangunan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang berada di kawasan Senayan, Jakarta, dengan menelan dana Rp1,2 triliun terlalu mahal dan mewah.

"Angka Rp1,2 triliun itu kemahalan, terlalu mewah," kata Kalla di sela apel siaga Palang Merah Indonesia (PMI) di Silang Monas Jakarta, Minggu.

Kalla, yang kini menjabat sebagai Ketua Umum PMI, menilai bahwa proyek pembangunan gedung DPR yang terlalu mewah itu seharusnya ditinjau ulang.

"Apakah urgensinya itu sekarang karena ada lebih hal-hal lain yang perlu lebih diperhatikan," ujarnya.

Gedung DPR yang baru direncanakan akan dilengkapi dengan tas rekreasi berupa kolam renang dan spa.

"Coba lihat bandingkan dengan kantor presiden dan wakil presiden sekarang, jauh lebih kecil kan," tuturnya.

Rencana pembangunan gedung baru DPR itu sendiri menimbulkan sikap pro dan kontra di kalangan para wakil rakyat itu. Ada yang menyebutkan bahwa pembangunan gedung baru itu harus ditunda karena para wakil rakyat mesti memikirkan upaya-upaya konkret membantu jutaan rakyat yang sedang menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-harinya.

Namun di lain pihak, ada pula anggota DPR yang bersikeras bahwa karena rencana pembangunan gedung itu sudah lama dilakukan maka harus dilanjutkan.

Sekretariat Jenderal DPR baru-baru ini telah mengumumkan dibukanya tender bagi pembangunan gedung yang idak hanya untuk para wakil akyat tapi juga staf-staf ahli mereka dari yang sekarang satu orang menjadi lima orang bagi tiap anggota DPR.
(T.E014/A011/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010