Nicholas Saputra di Showroom Miele, Jakarta, Kamis (3/6/2021) (ANTARA/HO)


Dapur impian
Nicho mendapat kepuasan yang lebih ketika bahan yang dia masak berasal dari kebunnya, tumbuh dari benih yang ditanam oleh tangannya sendiri. Bayam, kangkung hingga gambas atau oyong adalah beberapa diantaranya. Kebun berisi bahan-bahan masakan begitu penting sampai hal itu menjadi bagian dari dapur impiannya kelak.

Baca juga: Rekomendasi memasak hidangan ala chef berbahan bahan siap masak

"Penginnya saya punya dapur yang bisa mendapatkan bahan-bahannya tuh langsung, punya kebun untuk bisa masaknya, jadi semuanya fresh," katanya, menambahkan kendalanya adalah tidak semua bahan makanan bisa secara mudah ditanam.

Selain keberadaan kebun, Nicho mengatakan desain dapur sangat penting dalam membuat kegiatan masak-memasak jadi menyenangkan. Harus ada tempat-tempat yang tepat untuk mengambil bahan makanan, mempersiapkan masakan, tempat memasak hingga mencuci peralatan-peralatan masak.

"Ada alur yang penting untuk terjaga, karena kalau enggak, enggak enak tiba-tiba kita lagi bergerak terus ada orang lewat karena jalur orang. Jadi dapur secara arsitektur juga mesti diperhatikan posisi-posisinya," ujar lulusan Arsitektur Universitas Indonesia tersebut.

Kulkas berkualitas bagus yang optimal dalam menyimpan bahan makanan agar tetap segar dan tahan lama disebut sebagai salah satu barang di dapur yang penting untuknya. Nicho mengungkapkan ada satu bahan makanan yang masih awet disimpan selama lebih dari dua tahun di kulkasnya.

Baca juga: Cara Nicholas Saputra kurangi sampah dan jaga lingkungan

"Bumbu kering dari Maroko, seperti bumbu campuran untuk ikan, ayam atau daging sapi, itu bumbu dasarnya yang dicampur dalam bentuk bubuk," katanya.

Nicholas yang senang melancong ke berbagai tempat juga gemar mencicipi rasa makanan lokal di tempatnya bepergian. Jika ada makanan yang menarik hati, dia sengaja menyempatkan diri untuk mencari bumbu-bumbunya agar bisa dimasak sendiri kelak. Terutama, bila makanan-makanan itu sulit ditemui di Indonesia.

Jiwa petualang Nicho juga tercermin dari caranya mencari inspirasi memasak. Resep-resep dari video tutorial yang bertebaran di dunia maya dia tonton untuk memperkaya daftar masakan yang bisa dibuatnya. Di samping itu, Nicho biasanya mengulik resep dari orang-orang terdekat seperti ibu dan teman-temannya hingga dia mendapatkan resep dan rasa terbaik.

"Karena sebenarnya tutorial YouTube kebanyakan basic-nya saja, tapi karakteristik yang uniknya yang ingin saya angkat itu biasanya dari pengalaman pribadi orang-orang. Jadi, ya kebanyakan tanya teman lalu eksplor sendiri," jelasnya.

Lantas, apakah Nicho tertarik untuk menyuguhkan kemampuannya memasak di hadapan kamera sebagai konten video di internet?

"Enggak, saya mau masak itu menjadi milik saya saja. Karena nanti kalau sudah dibikin pekerjaan, jadi tidak meditatif lagi," tutup dia.


Baca juga: Yuki Kato belajar masak

Baca juga: Sisi positif memasak di masa adaptasi kebiasaan baru menurut psikolog

Baca juga: Cara terbaik mengolah bayam menurut pakar

 

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021