Ambon (ANTARA News) - Umat Islam di sejumlah desa di Kabupaten Maluku Tengah, Rabu malam, sudah menggelar malam takbiran menyambut kemenangan sebulan menunaikan puasa.

Umat Islam yang telah melaksanakan malam takbiran adalah Desa Kabau dan Kailolo, Pulau Haruku serta Wakal dan Tengah - Tengah, Pulau Ambon.

Salah seorang tokoh pemuda Desa Kabau, Tahir Karepessy, ketika dihubungi melalui telpon seluler mengatakan, warga di desanya lebih awal menunaikan ibadah puasa Ramadhan yang di Maluku biasanya disebut "Kepala Puasa" pada 10 Agustus 2010.

"Tradisi puasa lebih dulu sudah turun-temurun dan dilakukan dengan melihat bulan," ujar Tahir.

Dia memastikan umat Islam di desa Kabau yang bertetangga dengan Kailolo tidak melaksanakan pawai malam takbiran.

"Tidak ada pawai. Malam takbiran di Kabau dimanfaatkan pemudik dari Ambon dan Masohi, ibu kota kabupaten Maluku Tengah untuk bersilaturahmi dengan sanak keluarga," kata Tahir.

Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Maluku Husein Toisutta mengatakan, tidak menjadi masalah bila ada umat Islam di daerah ini yang melaksanakan malam takbiran lebih awal dari keputusan Menteri Agama, Suryadharma Ali.

"Kami tetap berpatokan pada keputusan pemerintah melalui Menteri Agama, tapi yang menunaikan puasa maupun malam takbiran lebih awal itu merupakan warisan leluhur dengan berpatokan pada posisi bulan," ujarnya.

Toisutta mengatakan, perhelatan malam takbiran lebih awal itu bukan masalah dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam. "Terpenting hati dari masing-masing warga muslim untuk melaksanakan amanah Nabi Muhammad SAW secara benar," ujarnya.

Pulau Haruku yang secara geografis dekat dengan pulau Ambon biasanya warga berkunjung ke sana memanfaatkan jasa speedboat dengan waktu tempuh 15 - 45 menit, tergantung letak desanya sehingga arus mudik ke sana saat perayaan Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru biasanya melonjak.

Warga biasanya berangkat dengan speedboat dari pantai desa Tulehu, kecamatan Salahutu, pulau Ambon dengan armada kapal cepat tersebut beroperasi sebanyak 50 unit.(*)
(ANT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010