Banyumas (ANTARA News) - Jalur selatan Jawa Tengah, khususnya Jalan Raya Kedungpring, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, yang menghubungkan Buntu-Yogyakarta macet akibat banjir pada Rabu malam.

"Informasi yang kami peroleh, banjir saat ini terjadi di Kedungpring dengan ketinggian air di atas mata kaki orang dewasa," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Banyumas, Ajun Komisaris Polisi Tarhim, usai penanganan banjir di ruas Jalan Raya Kedunggede, Kecamatan Lumbir.

Selain di Kedungpring, kata dia, banjir juga terjadi di pertigaan Terminal Mikro Bus Banyumas yang berada tidak jauh dari Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas.

Ia mengakui curah hujan pada masa arus mudik Lebaran 2010 sangat tinggi sehingga sering kali mengakibatkan banjir di sejumlah titik di Kabupaten Banyumas.

"Pada ruas jalan nasional yang melintas di Kabupaten Banyumas terdapat sejumlah titik rawan banjir, antara lain Kedungpring dan di sekitar Terminal Mikro Bus Banyumas," katanya.

Informasi yang dihimpun ANTARA, banjir yang menggenangi Jalan Raya Kedungpring mengakibatkan kemacetan arus kendaraan yang cukup panjang hingga mencapai 10 kilometer, terutama yang datang dari arah Buntu (Purwokerto/Cilacap/Jakarta/Bandung).

Seorang warga Banyumas, Anto melalui pesan singkat yang diterima ANTARA menyebutkan jalur Buntu ke arah Yogyakarta macet akibat banjir di Kedungpring.

Menurut dia, banjir juga terjadi di dekat RSUD Banyumas.

"Saat ini wilayah Buntu masih gerimis," katanya.

Sebelumnya, banjir yang disertai lumpur juga terjadi pada jalur selatan Jateng, yakni di Jalan Raya Kedunggede yang berada pada ruas Wangon hingga batas Jawa Barat pada Rabu siang, sekitar pukul 15.00 WIB.

Meskipun genangan air yang berada di depan Balai Desa Kedunggede tersebut hanya sepanjang 20 meter dengan ketinggian air 10-15 cm, banjir ini mengakibatkan arus kendaraan yang melintas di jalur selatan macet selama hampir satu jam dan panjang antrean kendaraan dari arah barat mencapai hampir 7 kilometer.

Banjir yang disebabkan luapan anak Sungai Cihaur yang berada di sebelah utara jalan tersebut setelah hujan deras mengguyur wilayah ini sejak pukul 13.00 WIB.

Luapan air anak sungai ini juga membawa lumpur sehingga menutupi lapisan aspal jalan nasional tersebut dengan ketebalan sekitar 3 cm.

Jalur tersebut dapat dilalui kendaraan kembali sekitar pukul 16.00 WIB setelah masyarakat setempat menyingkirkan lumpur maupun batuan yang berserakan di atas jalan.(*)

(U.KR-SMT/B/D007/D007) 08-09-2010 19:20:51

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010