Pamekasan (ANTARA News) - Tim "rukyatul hilal" kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Rabu gagal melihat bulan.
"Bulan tidak terlihat, karena berdasarkan perhitungan posisi bulan berada di bawah ufuk -3 derajat sampai -1 derajat," kata Ketua Tim Rukyatul Hilal Kantor Kemenang Pamekasan, Makbul.

"Rukyatul hilal" yang dilakukan kantor Kemenag Pamekasan bersama Kemenag Sumenep, Sampang dan perwakilan organisasi massa Islam itu yang digelar di pantai Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan itu dibagi dalam dua kelompok.

Kelompok pertama dari tim rukyat Kemenag dan perwakilan organisasi Islam di bagian utara pantai, sedang kelompok kedua yang terdiri atas para dosen dan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan di bagian selatan.

Namun dari dua kelompok tersebut tak satupun yang berhasil melihat bulan.

Menurut Makbul, berdasarkan perhitungan (hisab), ijtimak di lokasi pantai Ambat, tempat tim melakukan `rukyat` terjadi pada pukul 17.29 menit 56 detik dan matahari terbenam pada pukul 15.24 menit 52 detik, selisih 8 menit 28 detik dari `ghurub` bulan.

Sementara posisi bulan sendiri berada pada 1 derajat di titik barat sebelah selatan matahari dengan posisi 4 derajat di bawah ufuk.

Makbul menambahkan, karena keberadaan bulan lambat hampir 9 menit dari posisi matahari terbenam itu, maka sulit untuk bisa dilihat, sekalipun pihaknya sudah menggunakan teropong bintang.

"Kalau posisi bulan berada di atas ufuk, maka kemungkinan bulan bisa terlihat dengan mata telanjang sekalipun," kata Makbul menjelaskan.

"Rukyatul hilal" untuk menentukan 1 Syawal 1431 Hijriyah yang dilakukan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) di Madura di lakukan di dua lokasi, yakni di pantai Desa Ambat, Pamekasan dan di pantai Kembang, Bangkalan.

Di pantai Ambat rukyat dilakukan oleh tiga Kemenag di Madura, yakni Kemenag Pamekasan, Sampang dan Kemenang Sumenep, serta perwakilan berbagai organisasi masa Islam di wilayah tersebut.

Sedang di pantai Kembang, Bangkalan hanya oleh Kemenang Bangkalan dan perwakilan organisasi Islam di wilayah tersebut. Hasil `rukyat` di Bangkalan, juga sama dengan tim `rukyat` Kemenang Pamekasan, yakni tidak melihat bulan.

Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama Pamekasan Abd Wahid, karena bulan tidak terlihat pada hari ke-29 Ramadhan ini, maka pelaksanaan ibadah puasa akan disempurnakan selama 30 hari, sambil menunggu hasil sidang `istbat` Menteri Agama RI.

"Kami berharap pelaksanaan hari raya Idul Fitri kali ini sama, sehingga terkesan kompak," kata Abd Wahid berharap.(*)
(ANT/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010