Perwira Jaga Administrator Pelabuhan Bakauheni, Rudi Mahfudi mengatakan, di Bakauheni, Rabu, kapal roll on roll of (R0-ro) tersebut sebelumnya kesulitan sandar pada 17.20 WIB karena aktivitas perairan Bakauheni meningkat secara mendadak diiringi dengan tipuan angin kencang .
Selain itu, dia mengatakan, tempat sandar di dermaga dua merupakan perairan berpalung, yang memiliki arus bawah laut cukup deras, ditambah lagi dengan kondisi kapal yang sudah tua.
Dia mengatakan, kapal Ontoseno tersebut mengangkut 732 penumpang dan 247 kendaraan karena bertepatan dengan puncak puncak arus mudik dimana jumlah penumpang.
Berdasarkan pengamatan ANTARA, kapal buatan Norwegia tahun 1971 itu berhasil sandar dalam waktu satu jam kerana berputar terlebih dahulu untuk memberikan keleluasaan kapal roro lain karena menghalangi jalur sandar kapal.
Kemudian, setelah mencoba sandar, tersebut kembali mengalami kegagalan karena arus bawah laut dan anging sangat kencang.
Setelah itu, kapal yang dinahkodai oleh syarfirat tersebut, berhasil sandar dengan memaksakan diri untuk sandar dan sempat membentur beton bangunan dermaga pelabuhan itu, .
Dalam kejadian yang berlangsung cukup lama, sempat membuat karena terapung-apung cukup lama ditengah laut.
Berdasarkan keterangan, salah satu penumpang, Anang, akibat kesulitan sandar itu jam keberangkatan yang harusnya ditempuh lebih lama.
"Seharusnya dapat ditempuh selama 2,5 jam menjadi empat jam lebih," kata dia.
Dia berharap kepada Administrator Pelabuhan Bakauheni untuk benar-benar memeriksa kelaikan sejumlah kapal fery yang beroparasi di pelabuhan itu karena mengangkut keselamatan manusia yang melintas di pelabuhan gerbang pulau Sumatera itu.(*)
(ANT-048/R009))
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
