Yogyakarta (ANTARA News) - Pemudik terutama yang menggunakan sepeda motor harus mewaspadai genangan air di jalur utama Yogyakarta-Purworejo saat hujan deras yang cukup lama, seperti yang terjadi pada Rabu.

Dari pantauan di jalur selatan tersebut, hujan deras selama hampir tiga jam di sebagian besar wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebabkan di sejumlah ruas jalan tergenang air rata-rata di atas 10 sentimeter. Terjadi genangan karena saluran pembuangan air hujan di kanan dan kiri jalan tidak berfungsi optimal, serta adanya peninggian jalan yang belum tuntas pengerjaannya sehingga masih ada badan jalan yang letaknya rendah, dan tergenang air.

Seperti di ruas jalan Yogyakarta-Wates di kilometer 11 setelah Rewulu ada genangan air di badan jalan sisi utara. Kemudian di kilometer 5,5 dekat Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) Ambarketawang, ada genangan air di badan jalan sisi utara.

Genangan air tersebut memanjang lebih dari 10 meter setinggi rata-rata di atas 10 sentimeter, sehingga cukup mengganggu laju kendaraan yang melintas terutama sepeda motor, dan bahkan bisa berbahaya jika terdapat lobang karena tidak kelihatan.

Di depan Pasar buah Gamping, genangan air juga cukup mengganggu arus lalu lintas kendaraan, dan pejalan kaki. Apalagi di tempat itu merupakan pusat keramaian warga terkait dengan keberadaan pasar tersebut, serta lokasi angkutan umum pedesaan dan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) menurunkan maupun menaikkan penumpang. Kawasan itu selama ini menjadi semacam terminal bayangan.

Sementara itu, sepanjang 400 meter di ruas jalan dari kilometer 4,5 hingga kilometer 5 di wilayah Kecamatan Gamping, baru saja selesai ditinggikan. Namun, di sisi utara, permukaan badan jalan tidak rata dan memanjang, sehingga pemudik bersepeda motor harus waspada, karena bisa tergelincir, apalagi saat hujan.

Di ujung barat di ruas jalan yang tidak rata permukaannya itu terdapat papan peringatan bertuliskan "Hati-hati sepanjang 400 meter jalan tidak rata".

Sepanjang siang hingga petang hujan deras mengguyur hampir sebagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng), termasuk di sepanjang jalur selatan Yogyakarta-Purworejo. Akibatnya, banyak pemudik bersepeda motor terpaksa berteduh menunggu hujan reda. Namun, ada beberapa pemudik yang nekat tetap melaju dengan sepeda motornya di tengah guyuran hujan.

Dari pantauan, selama hujan sepanjang siang hingga petang, jalur utama Yogyakarta-Purworejo agak sepi dari pemudik bersepeda motor. Banyak di antara mereka terpaksa berteduh di perjalanan. Namun, pemudik yang menggunakan mobil pribadi tetap melaju di tengah redasnya hujan.

Sementara itu, salah seorang karyawan SPBU Ambarketawang Suyatmi mengatakan sepanjang siang hingga petang, ruas jalan di dekat SPBU setempat agak sepi dari pemudik bersepeda motor. Banyak pemudik bersepeda motor sengaja berteduh sekaligus beristirahat di SPBU ini, setelah mereka mengisi bahan bakar.

SPBU Ambarketawang dilengkapi mushola, rumah makan, kamar mandi dan toilet, serta toko makanan khas Yogyakarta.(*)
(ANT/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010