Jakarta (ANTARA News) - Daya saing Indonesia pada tataran global yang pada 2009 berada pada peringkat 54 naik 10 tingkat menjadi 44 menurut Global Competitiveness Report (GCR) tahun 2010-2011 yang diumumkan dalam Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) pada Kamis (9/9).

"Ini mencerminkan membaiknya kondisi di Indonesia," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu.

Menurut GCR 2010-2011, kenaikan peringkat itu terutama disebabkan oleh membaiknya kondisi makroekonomi serta perbaikan indikator pendidikan.

Indonesia dinilai berhasil mempertahankan kondisi makroekonomi tetap saat terjadi krisis ekonomi, peringkat kesehatan makroekonominya naik 18 peringkat ke posisi 34 selama masa itu.

Ketika kebanyakan negara mengalami defisit anggaran, Indonesia dinilai berhasil mengendalikan defisit.

Utang publik Indonesia juga tetap pada titik yang terkendali, 31 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), sementara tingkat tabungan meningkat sebesar 33 persen dari PDB.

Inflasi 2009 juga menurun menjadi 4,8 persen, setengah dari inflasi tahun 2008.

Selain itu Indonesia juga dinilai mengalami banyak kemajuan di bidang pendidikan berdasarkan indikator pendidikan yang diukur dalam CGI.

"Faktor lainnya adalah membaiknya birokrasi dan iklim usaha yang lebih kondusif," kata Mari.

Namun dia mengakui infrastruktur dan logistik masih menjadi masalah yang masih membutuhkan banyak perbaikan.

"Logistik dan infrastruktur masih menjadi PR kita. Tapi ini sudah menjadi prioritas pemerintah," katanya.

Hal lain yang menurut GCR harus mendapatkan perhatian karena kondisinya belum membaik seperti masalah kesehatan terkait tuberkulosis dan malaria serta tingginya angka kematian bayi, juga tingkat penggunaan teknologi komunikasi dan informasi yang dinilai masih rendah.
(M035/T010)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010