Abuja, Nigeria (ANTARA News/AFP) - Presiden Nigeria Goodluck Jonathan, Kamis, mengutuk rencana sebuah gereja di Amerika Serikat untuk membakar Al Qur`an.

Ia mengkhawatirkan aksi itu dapat "merusak ikatan yang telah rapuh" antara kelompok Islam dan Kristen.

Sebagai seorang pemimpin dari sebuah negara yang dikenal dengan keberagaman etnis dan agamanya, Jonathan mengatakan bahwa ia berkewajiban untuk bergabung dengan seruan kecaman terhadap rencana sebuah gereja di Florida untuk membakar Al Qur`an guna menandai peringatan serangan 11 September 2001.

Nigeria adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di Afrika sub sahara.

Negara dengan jumlah penduduk 150 juta itu secara kasar terbagi dua, separuh Muslim dan separuh Kristen.

Bentrokan sektarian sering terjadi di Nigeria, terutama di bagian utara dan tengah, dengan jumlah korban tewas mencapai ratusan orang pada tahun ini saja. (G003/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010