Serang (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten merilis, selama arus mudik berlangsung, mulai H-7 sampai H-1, telah terjadi 12 kali kecelakaan di wilayah Banten yang menyebabkan 35 orang luka-luka dan 1 orang meninggal dunia.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten Harry Parwanto saat dihubungi di Serang, Kamis, mengatakan, kecelakaan terjadi mayoritas karena kelelahan pengendara kendaraan.

"Hampir semuanya yang mengalami kecelakaan adalah pemudik. Saya harap para pemudik bisa lebih berhati-hati," kata Harry.

Laporan kecelakaan terakhir, kata Harry, terjadi pada 5 September, yakni sebuah Toyota Avanza bernomor B 1542 XY terbalik di Desa Julang, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang.

"Sebanyak 10 orang terluka dalam peristiwa tersebut," kata Harry.

Harry dalam kesempatan tersebut meminta para pengendara kendaraan untuk beristirahat di posko-posko mudik terdekat jika merasa mengantuk atau lelah.

"Jangan dipaksakan, nanti malah berakibat buruk untuk diri sendiri dan orang lain," katanya.

Resiko kecelakaan tertinggi, lanjut Harry dialami oleh para pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua.

"Mayoritas kecelakaan terjadi menimpa sepeda motor," katanya.

Tahun ini, kata Harry, pemudik dengan sepeda motor diperkirakan mencapai 73.585 unit dan meningkat sekitar 7 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

"Kalau melihat data statistik arus mudik sementara, pengguna sepeda motor yang mudik sudah mencapai 60 ribu," katanya. (ANT-211/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010