Amman (ANTARA News) - Yordania dan Jepang telah menyepakati dan menandatangani perjanjian tentang kerjasama energi nuklir sipil antara dua negara. Perjanjian itu, seperti dilaporkan kantor berita Yordania Petra, merupakan kali ke-9 yang pernah dilakukan oleh kerajaan Yordania.

Perjanjian itu meliputi "eksplorasi dan eksploitasi uranium, pembangunan dan operasi reaktor nuklir, serta perlindungan lingkungan hidup dari radiasi", sebagaimana dikutip dari AFP.

Ketua Komisi Energi Atom Yordania Khaled Tukan menyatakan bahwa pemerintahan Amman ingin "mengambil keuntungan dari pengalaman bangsa Jepang dalam hal energi nuklir".

"Perjanjian ini mengizinkan Jepang untuk mengekspor teknologi nuklir untuk kebutuhan sipil ke Yordania," kata Tukan.

Ia juga mengatakan bahwa kerajaan Yordania berharap dapat menandatangani perjanjian kerjasama serupa dengan Amerika Serikat dalam "beberapa bulan ke depan".

Yordania, negeri yang mengimpor sekitar 95 persen pasokan energi, telah mencapai kesepakatan kerjasama dengan beberapa negara dalam upaya negeri itu menghasilkan energi atom untuk pembangkit listrik serta pengolahan air asin menjadi air tawar.

Kerjasama bidang energi nuklir telah dijalin antara Yordania dengan Argentina, Inggris, Kanada, China, Perancis, Rusia, Korea Selatan dan Spanyol.

Yordania memiliki 1.2 miliar ton deposit phospat dan diperkirakan mengandung 130.000 ton uranium. Pemerintah Yordania sendiri telah bertekad untuk dapat mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir pertamanya pada tahun 2015.

Pada Juli 2010, Korea Selatan telah meminjamkan uang sebanyak 70 juta dolar Amerika (1 dolar = Rp9.000) kepada Yordania untuk membantu pembiayaan pembangunan reaktor nuklir pertama. Projek perdana di Universitas Yordania di Irbid itu akan menghasilkan 5 Megawatt dan menyerap dana sebanyak 130 juta dolar Amerika.

Yordania adalah negeri Sunni terakhir di jazirah Arab, termasuk Mesir dan negeri-negeri Teluk yang pro-Barat, yang mengumumkan rencana energi nuklirnya di tengah program nuklir kontroversial Iran yang mayoritas penduduknya menganut Islam Shiah.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010