Gunung Kidul (ANTARA News) - Ribuan wisatawan mulai mengunjungi objek wisata Pantai Selatan Kabuapten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Lebaran hari kedua, Sabtu.

"Wisatawan yang melewati pos retribusi barat untuk kawasan wisata Pantai Baron, Kukup, Sepanjang dan Sundak sampai pukul 16.00 WIB mencapai 7.077 orang," kata penjaga tempat retribusi jalur Barat, Nardi di Baron, Sabtu.

Dia mengatakan ketika musim libur Lebaran pengunjung objek wisata pantai selatan tidak sedikit yang datang pada malam hari. "Wisatawan dari luar daerah biasanya datang sore dan malam hari kemudian sekaligus bermalam untuk menikmati suasana pagi di pantai," katanya.

Dia mengatakan, kunjungan wisatawan pada hari kedua Lebaran 2010 dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami penurunan. "Pada tahun kemarin biasanya pada Lebaran hari kedua sudah mencapai 11.000 orang namun saat ini baru sekitar 7.000 orang."

Menurut dia kunjungan wisatawan ke sejumlah obyek wisata Pantai Selatan Gunung Kidul diperkirakan akan mengalami puncaknya pada H+2 sampai H+4.

Secara terpisah, relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Gunung Kidul, Triyono yang sedang bertugas di Pospam Terpadu Pantai Kukup, mengatakan wisatawan diharap untuk lebih berhati-hati ketika sedang bermain di kawasan pantai,khususnya Pantai Krakal dan Kukup karena banyak duri yang ditinggalkan oleh landak laut.

Dia mengatakan sedikitnya sudah ada sebanyak 11 pengunjung yang terkena duri landak laut tersebut.

"Pada saat ini ancaman bagi wisatawan adalah duri landak laut bukan sengatan ubur-ubur atau ipes speerti tahun sebelumnya karena sekarang musim ubur-ubur sudah berlalu," katanya.

Sedangkan Koordinator Tim SAR Pantai, Sunardi, mengatakan gelombang laut mengalami peningkatan sampai sekitar 2 meter.

"Ada peningkatan gelombang laut sampai 2 meter namun peningkatan tersebut masih dalam kategori aman untuk pengunjung, meskipun kewaspadaan pengunjung harus tetap ditingkatkan untuk mengantisipasi adanya kecelakaan laut khususnya anak-anak," katanya. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010