Wartawan ANTARA di Jayapura, Sabtu, melaporkan ratusan warga yang datang menggunakan kendaraan roda dua dan empat tampak ceria bermain ombak di pantai yang terkenal sangat indah.
Sementara beberapa warga lainnya memilih duduk bersantai di honai (rumah kecil beratapkan daun rumbia) yang memang disiapkan warga di sekitar pantai.
Honai itu disewakan antara Rp50 ribu hingga Rp100 ribu tergantung ukuran besar atau kecilnya.
Andy Safaar, salah seorang warga Kamkey, Abepura, yang berekreasi di pantai Holtekamp mengatakan ia dan keluarganya memang sering berkunjung ke sana.
"Saya datang bersama keluarga, kebetulan anak-anak saya juga masih libur sekolah," katanya.
Ia menambahkan salah satu alasannya memilih Pantai Holtekamp adalah tempatnya yang indah dan tenang, ombaknya yang bagus, serta karena tidak banyak retribusi serta tagihan dari masyarakat pemilik hak ulayat.
"Di sini kita hanya perlu membayar uang masuk kendaraan yakni untuk roda empat seharga Rp20 ribu dan roda dua seharga Rp10 ribu, lalu sewa honai Rp50 ribu," katanya.
Hal itu dapat dibandingkan dengan tagihan pemilik ulayat di pantai Hamadi dan Base-G kota Jayapura, yang bisa mencapai tiga kali lipatnya.
Senada diutarakan Mariana Taedini (40), salah seorang warga lainnya bahwa ia dan keluarganya memang menjadikan pantai Holtekamp sebagai tempat favorit keluarga, karena lokasinya yang terletak diluar kota Jayapura dan retribusinya yang relatif lebih murah.
"Di sini kita puas bisa bersantai sampai jam berapapun, tetap tidak ada biaya tambahan," kata Mariana.
Ia berharap adanya peran serta pemerintah setempat dalam mengelola tempat wisata di kota Jayapura, seperti pantai Hamadi dan Base-G, akan dapat membuat biaya tidak terlalu besar biaya yang dikeluarkan warga.
"Bagaimana warga bisa senang dan kerasan berkunjung ke sana, kalau banyak sekali bentuk retribusi yang harus dibayar," katanya menambahkan.
Pantai Holtekamp terletak di distrik Muara Tami kota Jayapura, berjarak kurang lebih 50 kilometer dari pusat kota Jayapura. (MBK/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
