Pekanbaru (ANTARA News) - Pengawalan 86 imigran yang menghuni Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru, Riau, semakin diperketat karena belakangan ini ada kecenderungan imigran, khususnya asal Afganistan, rawan melarikan diri.

"Kami telah menempatkan tiga regu untuk menjaga penghuni Rudenim Pekanbaru, Riau, yang masing-masing regu beranggotakan enam orang ditambah satu mobil patroli dari Brimob," ungkap Kepala Rudenim Pekanbaru Yanizur kepada ANTARA Minggu.

Dia mengatakan, diperketatnya pengamanan bagi imigran yang menghuni Rudenim Pekanbaru karena belakangan ini ada indikasi para imigran berniat melarikan diri ke Australia.

"Kami melihat para agen imigran yang berkeliaran masih saja melakukan komunikasi dengan para imigran, khususnya imigran Afganistan melalui HP, sehingga dikhawatirkan penghuni yang rata-rata prontal ini akan melarikan diri," jelasnya.

Menurut dia, untuk memperkecil dan memutus komunikasi antara agen di luar dengan imigran gelap ini, pihak Rudenim selalu melakukan sweeping HP ke kamar-kamar imigran.

"Meski sudah dilakukan sweeping, selalu ada saja yang masih memiliki HP, barang kali disembunyikan, "terangnya.

Apalagi, kata dia, imigran sering memanfaatkan moment hari besar seperti libur hari keagamaan untuk mencari kesempatan di sela kesibukan dan kelengahan petugas untuk melarikan diri. Bahkan, mereka tidak segan-segan dengan meminta agar dibenarkan melakukan ibadah ke Mesjid.

"Padahal itu semua hanya trik untuk nantinya bisa mengelabui petugas dan lari bersama agen," terangnya.

Selain memperketat penjagaan, petugas belakangan ini mulai mempersingkat masa imigran di luar ruangan terutama pada malam hari.

"Mulai pukul 22.00 wib semua imigran di masukkan ke kamar mereka masing-masing dan di gembok dari luar. Ini menghindari hal-hal yang tidak di inginkan terjadi," jelasnya.

(ANT/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010