Depok (ANTARA News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengancam memulangkan pendatang baru jika tidak mempunyai pekerjaan di kota yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta tersebut.

"Jika datang ke Depok tidak ada tujuan dan luntang-lantung, maka hanya akan menambah pengangguran," kata Walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail, di Depok, Senin.

Pemkot Depok akan menggelar operasi Yustisi dan jika pendatang baru yang terjaring diketahui tidak mempunyai pekerjaan maka akan dipulangkan ke daerah asalnya.

Nurmahmudi mengharapkan para pemudik datang kembali ke Depok dengan tidak mengajak keluarga ataupun orang lain dari kampung halaman tanpa pekerjaan yang pasti.

"Kalau memang ada pekerjaan atau usaha sesuai dengan keahliannya maka tidak masalah, itu namanya penduduk yang produktif," ujarnya.

Ia mengatakan, angka migrasi ke Depok sudah cukup tinggi yakni 4 persen per tahun dengan alasan domisili dan mencari kerja di Depok.

"Saya meminta para pemudik tidak membawa orang baru dari kampung ke Depok, sebab angka migrasi di Depok sudah cukup tinggi," harapnya.

Mantan Menteri Kehutanan ini mengatakan pemerintah daerah tidak melarang siapapun datang ke suatu daerah jika mereka memiliki tujuan yang jelas.

"Kalau datang ke Depok untuk dengan tujuan sekolah itu tidak menjadi soal, tapi kalau belum tahu mau berbuat apa lebih baik diurungkan," tegasnya.

Hal berbeda dilontarkan Ketua DPRD Kota Depok, Rintis Yanto yang justru meminta pemerintah daerah menyiapkan program-program untuk menyerap tenaga kerja dan tidak melarang warga dari daerah lain mendatangi Depok.

"Depok merupakan kota yang terbuka bagi siapa saja, bukan untuk golongan tertentu," jelasnya.(*)

F006/B013/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010