India Akui Kegagalan Peluncuran Rudal Jelajah Supersonik BrahMos
Kamis, 22 Januari 2009 06:57 WIB
New Delhi (ANTARA News) - Sebuah rudal jelajah supersonik yang dikembangkan bersama oleh Rusia dan India telah gagal mengenai sasarannya dalam percobaan yang sebelumnya dilaporkan sebagai berhasil, beberapa ilmuwan militer India mengatakan, Rabu.
Organisasi Riset dan Pengembangan Pertahanan, yang Selasa menyatakan percobaan rudal BrahMos itu telah "berhasil sempurna", mengatakan rudal itu terbang hanya ke arah umum dari sasarannya.
"Penampilan rudal itu benar-benar normal hingga tahap terakhir, tapi rudal itu kehilangan sasarannya, meskipun rudal itu mempertahankan arahnya," kepala proyek Brahmos Sivathanu Pillai pada kantor berita India PTI.
Rudal delapan meter berberat sekitar tiga metrik ton dan dapat diluncurkan dari darat, kapal, kapal selam atau pesawat terbang itu, melintas pada kecepatan hingga 2,8 Mach. Rudal itu memiliki jarak tembak 290 kilometer dan dirancang untuk membawa sebuah hulu ledak konvensional.
Rudal BrahMos, dalam percobaan tersebut, ditembakkan dari tempat pelatihan Pokhran di padang pasir di bagian barat negara bagian Rajashtan, yang berbatasan dengan Pakistan dan juga tempat percobaan nuklir India pada 1998.
Surat kabar Times of India Rabu memberi kesan kegagalan itu akibat upaya untuk mengubah rudal tersebut untuk membawa sebuah hulu ledak nuklir.
Pillai tidak mengomentari mengenai laporan surat kabar itu tapi mengatakan para ilmuwannya sedang berusaha untuk memasang kembali sistim panduan rudal yang telah dicoba 20 kali dalam delapan tahun terakhir.
"Sebuah perangkat lunak baru yang digunakan untuk misi itu akan disahkan kembali melalui simulasi ekstensif dan percobaan penerbangan akan dilakukan dalam satu waktu dalam satu bulan untuk membuktikan kemampuan yang bertambah dari rudal itu," ia mengatakan.
India dan Rusia -- pemasok militer terbesarnya -- mengharapkan produksi massal BrahMos untuk ekspor.
India yang bersenjata-nuklir, pembeli terbesar senjata di kalangan negara yang seang tumbuh, telah mulai mempersenjatai angkatan laut dan angkatan daratnya dengan rudal BrahMos sebagai sistem persenjataan taktis di lapangan pertempuran.
Rudal itu dinamakan menurut nama Sungai Brahmaputra di India dan Sungai di Moskow Rusia. (*)
Tentara Indonesia..beraninya bunuh rakyat sendiri, malaysia macam2 diam saja..percuma punya tentara, sama aja pelihara anjing kampung, ngabisin makan doang, giliran ketemu anjing tetangga malah kabur!!!!!!!!!!!
00BalasLaporkanHapus
23 Januari 2009
Bgmamana nih Dephan RI, bisa ndak peneliti riset pertahanan kita membuat rudal seperti tuu India yg canggih yg bisa diisi hulu ledak nuklir. Jangan cuma bisa membuat mercon doang............
00BalasLaporkanHapus
23 Januari 2009
India dan Indonesia termasuk negara terbesar didunia (dilihat dari populasi), tapi kenapa kita takut mengembangkan nuklir? apa karena kurang sdm dan teknologi? apa karena takut dengan amerika? tanyain kenapa.
00BalasLaporkanHapus
22 Januari 2009
Wah hebat India, Indonesia jangan kalah,... apakah nanti mau uji coba rudal juga? saran saya nama rudalnya \\\"MANTILI\\\" aja ya... biar nanti rudalnya beranak menjadi banyak
00BalasLaporkanHapus
22 Januari 2009
Mana reaksi Amerika ketika India memiliki Nuklir ? jelas akan membiarkan karena memang India merupakan bagian dari sekutu AS, tidak salah jika Indonesia mencoba untuk mengembangkan Nuklir demi keamanan dan pertahanan dalam Negeri, masalahnya apakah negara kita berani untuk mencoba melakukan pengayaan uranium ?