Musi Rawas (ANTARA News) - Dua mahasiswa universitas swasta asal Jakarta yang ikut dalam rombongan Gereja Kristus Ketapang, Jakarta Utara, hanyut terbawa arus Sungai Rupit, di Desa Muara Tiku, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas, Sumsel.

Kedua anggota Gereja Kristus Ketapang (GKK) hilang pada Senin sekitar pukul 08.00 WIB, Mereka adalah Martin Wibisono Chaerul (23) mahasiswa Universitas Bunda Mulia Jakarta yang beralamat di jalan Pelepah Asri RT 11 RW 12, Kelapa Gading Jakarta Utara. Kemudian Ebet Yohanes Martono (23) mahasiswa Universitas Atmajaya, yang tinggal di jalan Bondan No.23 RT 10 RW 07 Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Keduanya hanyut terbawa arus sungai Rupit saat mencoba menyeberangi sungai tersebut, untuk mengunjungi perkampungan Komunitas Adat Tertinggal (KAT) yang berada di Dusun Tanjung Harapan Desa Muara Tiku.

Menurut keterangan Gasper (41) rekan korban yang selamat, saat itu rombongan mereka berjumlah 14 orang, 12 orang menceburkan diri ke sungai sedangkan dua orang lagi berdiri di pinggir sungai.

"Saya duluan nyebur ke sungai untuk mengetahui kedalaman dan arus sungai, saat berada ditengah sungai saya mencoba memperingatkan mereka agar tidak berenang. Tapi tahu-tahu mereka semua sudah berenang dan hanyut," katanya.

Sambil mempertahankan diri, dia masih sempat menyelamatkan beberapa orang sambil berteriak minta tolong. Dan setelah sampai di tepi sungai mereka baru mengetahui ada dua orang yang hilang terbawa arus sungai.

Sementara itu menurut keterangan Bert Rotinsullu, salah seorang pendeta GKK, kedatangan mereka dari Jakarta ke daerah itu dalam rangka menyampaikan pembinaan umat di perkampungan KAT Dusun Tanjung Harapan.

Mereka tiba di daerah itu dengan rombongan yang berjumlah 13 orang, ditambah beberapa orang lagi dari pengurus GKK wilayah Bengkulu, Minggu (12/9).

"Ini adalah kunjungan pertama GKK ke Dusun Tanjung Harapan, dan kami tidak menduga akan terjadi musibah ini," jelasnya.

Sementara itu Kepala Desa Muara Tiku Sahalisa menerangkan, saat kejadian rombongan ini baru saja melaporkan kedatangan mereka dengan maksud mengunjungi perkampungan KAT di Dusun Tanjung Harapan. Baru satu jam mereka melapor, rombongan ini datang lagi dan mengatakan kalau ada anggota rombongan mereka yang hanyut di Sungai Rupit.

Di desa itu, kata dia, terdapat 47 KK suku KAT yang pada tahun ini menerima bantuan dari pemerintah pusat untuk pembangunan perumahan agar mereka hidup menetap di daerah itu. Sarana transportasi menuju ke dusun ini hanya dapat dilakukan dengan menggunakan perahu maupun motor bermesin.

Selain mengerahkan warga guna melakukan pencarian saat ini di lokasi kejadian juga sudah ada tim SAR Brimob Kompi Petanang Lubuklinggau. Selain melakukan penyelaman, pencarian ini juga dilakukan dengan cara menyusuri sungai Rupit.
(KR-NMD/R010)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010