PBB (ANTARA News/AFP) - Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan, diperlukan dana 100 miliar dolar AS dalam lima tahun mendatang untuk mencapai "Tujuan Pembangunan Milenium" (MDGs) khususnya penurunan angka kemiskinan dan peningkatan derajat kesehatan.

Sekitar 26 miliar dolar diperlukan untuk membantu 49 negara termiskin di dunia pada 2011. Pada 2015, anggaran ini naik menjadi 42 miliar dolar untuk mencapai target MDGs, katanya di New York, Senin.

Markas PBB akan menjadi tempat berlangsungnya KTT MDGs pekan depan. Pertemuan itu dimaksudkan untuk mendorong upaya mencapai delapan target besar komitmen global yang ditetapkan pada KTT milenium tahun 2006 ini.

Menurut Ban, pertemuan New York yang diharapkan dihadiri 139 kepala negara dan pemerintahan itu akan menekankan pada upaya mencapai target-target utama MDGs.

Di antara target itu adalah memotong separuh angka kemiskinan, mengurangi jumlah warga dunia yang kelaparan, mencapai target pendidikan dasar, dan mengurangi angka kematian anak hingga dua pertiga, katanya.

"Tentu batas waktu (target MDGs) terus berjalan dengan cepat dan banyak negara, terutama di Afrika, yang upaya pencapaiannya rendah. Ketimpangan berkembang antarnegara."

"Terlalu sering pengelolaan ekonomi dunia mengabaikan mereka yang miskin dan rentan. Dana yang kita perlukan, sekalipun kecil, tidak tersedia. Masalah ini dipersulit pula oleh krisis ekonomi."

"Tantangan kita adalah menempatkan sumberdaya kita di sektor-sektor yang membawa dampak terbesar, yakni pendidikan, lapangan kerja, kesehatan, pertanian kecil, infrastruktur, dan energi hijau," katanya.

Dokumen KTT New York yang menyusun tata cara mencapai target MDGs itu telah pun disiapkan, dan Sekjen PBB Ban Ki-moon akan menjelaskan sebuah Strategi Global bagi Kesehatan Ibu dan Anak di KTT tersebut.

Menanggapi KTT New York ini, kalangan pakar dan lembaga bantuan spektis dengan peluang untuk mencapai target MDGs manapun.

"Banyak bahasa bagus dalam dokumen ini tentang promosi pembangunan di negara-negara miskin tapi, yang memalukan, sedikit sekali aksi para pemimpin negara untuk benar-benar mencapai target MDGs itu."

"Dengan waktu lima tahun yang tersisa, ini tidak cukup baik," kata Juru Bicara Oxfam, Emma Seery.

Seery mengatakan, krisis ekonomi, kegagalan dalam menangani soal perubahan iklim, serta krisis pangan dan bahan bakar yang suksesif menjadi ancaman nyata bagi perkembangan yang dicapai MDGs.

"Kalangan paling miskin di negara-negara termiskin di dunia sudah merasakan hantaman terkeras krisis-krisis ini, dan negara-negara kaya raya semakin mempersulit masalah karena lebih dari separuhnya memotong anggaran bantuannya tahun lalu," kata aktivis Oxfam itu.

Selain berbagai krisis yang disebutkan di atas, Wakil Khusus Bank Dunia, Sarah Cliffe, mengatakan, konflik dan perang yang masih melanda banyak negara miskin dan berkembang juga berpotensi menghambat pencapaian MDGs.

Kesadaran itu tercermin dalam tema sentral laporan tahunan "Pembangunan Dunia 2011" Bank Dunia sebagaimana disampaikan Wakil Khusus Bank Dunia, Sarah Cliffe, di Jakarta, 5 April lalu. (R013/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010