Padang (ANTARA News) - Dua orang meninggal dunia akibat tawuran antarkampung yang terjadi di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Senin.

"Korban yang meninggal dunia akibat tawuran tersebut adalah Asbar Raini (40) dan Akmuno (40) keduanya warga Lubuk Malako," kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Solok Selatan, Novirman, saat dihubungi melalui telepon.

Korban meninggal dunia, katanya, akibat luka tusukan benda tajam pada kepala, serta anggota tubuh lainnya.

"Korban tersebut banyak mengeluarkan darah, akhirnya meninggal dunia," katanya.

Menurut Novriman, selain dua orang meninggal dunia, satu orang mengalami kritis bernama Hendra (21) warga Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Sedangkan yang lainnya bernama Syahrial (45) warga Lubuk Malako, Solok Selatan mengalami luka robek pada mata kanan. "Kedua orang saat ini telah dirujuk ke rumah Sakit M.Jamil Padang untuk mendapat perawatan secara insentif," kata Novirman.

Dia menambahkan, sekitar 20 orang warga Bidar Alam mengalami luka-luka akibat tawuran saat ini dirawat di Puskesmas terdekat.

"Namun ada juga yang korban luka-luka akibat tawuran tersebut dirujuk ke rumah sakit Dharmasraya, Sumbar," katanya.

Di tempat terpisah, Kapolresta Solok Selatan AKBP Joko Tri Sulo mengatakan, selain warga sipil yang jatuh korban, dari pihak kepolisian juga ada jatuh korban.

Dari pihak kepolisian yang menjadi korban akibat tawuran dari kesatuan intel Polresta Solok Selatan.

"Saat itu petugas sedang melakukan pengamanan tawuran antarkampung, korban kena tembak senapan angin dari warga terlibat tawuran bagian kaki kiri," katanya.

Dia menambahkan, pihak kepolisian menemukan sebuah senjata rakitan yang dipergunakan warga untuk aksi tawuran tersebut.

"Kita belum menemukan proyektil peluru dari senjata rakitan tersebut, namun yang jelas semua barang bukti telah kita amankan di Mapolresta Solok Selatan," katanya.

Hingga saat ini pihak kepolisian belum mengamankan warga yang terlibat tawuran antar kampung hingga merenggut korban, mengalami luka-luka, serta belasan rumah rusak.

"Kita telah menurunkan 70 personel polisi untuk antisipasi meletusnya kembali tawuran yang telah merenggut satu nyawa tersebut," kata Joko Tri Sulo. (ANT-031/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010