Banda Aceh (ANTARA News) - Kalangan santri memprotes kebijakan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf yang secara mendadak mengganti khatib pada pelaksanaan shalat Idul Fitri 1431 Hijriyah di lapangan Blang Padang Kota Banda Aceh.

"Kami mempertanyakan alasan gubernur menganti khatib dari sebelumnya Tgk H Hasanoel Basry kepada Prof Al Yasa` Abubakar ," kata Wakil Sekretaris Syuriyah Rabithah Alumni Dayah Mudi Mesra Samalanga, Tgk Faisal Ali di Banda Aceh, Senin.

Tgk H Hasanoel Basry adalah pimpinan Dayah (Ponpes) Mudi Mesra Samalangan Kabupaten Bireuen dan Prof Al Yasa` Abubakar, Ketua DPW Muhammadiyah Aceh.

"Cara-cara seperti tidak pantas dilakukan seorang pemimpin. Apa yang dilakukan Irwandi Yusuf dengan mengganti posisi khatib dari ulama Dayah (Hasanoel Basry) itu sebuah tindakan yang tidak menghargai ulama dayah," kata Faisal Ali yang juga Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA).

Jika Irwandi Yusuf sebagai pemimpin yang bijak, maka tambahnya tidak melakukan sebuah tindakan yang dikhawatirkan dapat memecah masyarakat.

"Seandainya Irwandi seorang pemimpin bijak tentu tidak akan melakukan sesuatu yang akan membuat masyarakat terpecah," katanya menambahkan.

Penunjukkan Tgk H Hasanoel Basry sebagai khatib Idul Fitri di Blang Padang berdasarkan surat Nomor 0032/49327, tertanggal 8 Juni 2010 dan ditandatangani oleh Sekda Provinsi Aceh Husni Bahri TOB.

"Surat tersebut berbunyi permintaan kesediaan Tgk Hasanoel Basry menjadi khatib Idul Fitri 1431 Hijriyah," katanya menjelaskan.

Di pihak lain, Faisal Ali menyebutkan para alumni Mudi Mesra akan menggelar rapat untuk menyikapi pergantian khatib secara mendadak itu.

"Kami tidak melihat pergantian ini hanya kesalahan komunikasi antara gubernur dengan bawahannya (Sekda). Tapi sebuah unsur kesengajaan dan telah menjurus pada tindakan senang atau tidak," kata dia menjelaskan. (A042/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010