Musi Rawas (ANTARA News) - Dua mahasiswa universitas swasta asal Jakarta dalam rombongan Gereja Kristus Ketapang (GKK), Jakarta Utara, yang hanyut di Sungai Rupit, Desa Muara Tiku, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan (Sumsel), ditemukan meninggal dunia.

Menurut keterangan Kepala Desa Muara Tiku, Sahalisa, kedua anggota GKK itu dinyatakan hilang pada Senin (13/9) sekira pukul 08.00 WIB, adalah Martin Wibisono Chaerul (23) mahasiswa Universitas Bunda Mulia Jakarta yang beralamat di jalan Pelepah Asri RT 11 RW 12, Kelapa Gading Jakarta Utara.

Selain itu, Ebet Yohanes Martono (23) mahasiswa Universitas Atmajaya, yang tinggal dijalan Bondan No.23 RT 10 RW 07 Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Keduanya hilang terbawa arus Sungai Rupit saat mencoba menyeberanginya secara berenang bersama 12 orang lain. Rombongan itu bermaksud melakukan pembinaan keagamaan di perkampungan Komunitas Adat Tertinggal (KAT) yang berada di Dusun Tanjung Harapan, Desa Muara Tiku.

Korban pertama yang ditemukan pada Selasa adalah Martin Wibisono Chaerul. Jenazahnya ditemukan sekira pukul 08.00 WIB oleh Tim pencari dan penyelamat (Search And Rescue/SAR) Brigade Mobil (Brimob) Kompi Petanang Lubuklinggau dan masyarakat setempat di terowongan air Lubuk Jong, sekira 5 kilometer dari lokasi kejadian.

Sedangkan, jenazah Ebet Yohanes Martono (23) ditemukan 1 kilometer dari lokasi kejadian, pada pukul 12.00 WIB. Kedua jenazah itu dibawa petugas kepolisian ke Rumah Sakit (RS) dr Sobirin Musi Rawas di Lubuklinggau guna diotopsi.

Kedua jenazah, kata Cristoper, salah seorang anggota jemaat Gereja Kristen Injil Indonesia (GKII) Rejang Lebong, Bengkulu, akan di bawa ke rumah duka di Jakarta untuk disemayamkan.
(ANT/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010