Liwa, Lampung Barat (ANTARA News) - Pemudik keluhkan ternak sapi liar yang berada di jalur lintas barat (Jalinbar).

"Ternak sapi yang berada di jalur lintas barat menggangu dan mengancam pengguna jalan, pasalnya kawanan ternak tersebut kerap berada di tengah jalur lintas ini," kata pengguna jalan yang berasal dari Bandarlampung, Ahmad Sadikin (44) di Krui, Kamis.

Dia menjelaskan, saat melintas nyaris hewan tersebut tertabrak.

"Saat melintas tadi saya nyaris menabrak ternak tersebut, beruntung saya dalam keadaan siap, sehingga resiko kecelakaan dapat terhindarkan," kata dia.

Menurut dia, kawanan ternak sapi mengancam keselamatan pengguna jalan.

"Hewan ternak yang berada di jalur lintas barat, dapat mengancam keselamatan pengguna jalan, sebab hewan tersebut tidur di tengah jalan, selain itu, ternak tersebut juga kerap datang tiba-tiba dan mengejutkan pengemudi, sehingga potensi kecelakaan tak terhindarkan," kata dia lagi.

Kemudian lanjut dia, bila tidak diatasi tarusan ternak liar akan semakin mengancam.

"Setiap tahun hewan ternak ini bertambah, sehingga semakin mengancam keselamatan pengguna jalan, apalagi saat mudik lebaran, keberadaan ternak tersebut menggangu," kata dia lagi.

Lalu lanjut Ahmad, kawanan ternak liar berpotensi macet.

"Kawanan ternak sapi liar yang berada di jalur lintas barat, jelas dapat berpotensi kemacetan, pasalnya saat hewan tersebut tepat di tengah jalur, kedaraan terpaksa harus berhenti hingga hewan tersebut menyingkir," katanya.

Ratusan ternak liar yang berad di jalur lintas barat (Jalinbar) keberadaanya semakin meresahkan pengguna jalan.

Hewan ternak ini, kerap berada di tengan jalur lintas, sehingga memicu kemacetan sekaligus mengancam keselamatan pengguna jalan.

Angka kecelakaan akibat hewan ternak ini semakin hari kian meningkat saja, sehingga dibutuhkan tindakan khusus dari pihak terkait agar menertibkan kawanan ternak sapi liar untuk di kandangkan.

Saat melintas di jalur lintas barat yang berada Pesisir Lampung Barat, pengguna jalan harus siaga terhadap kawanan ternak liar tersebut, sehingga resiko kecelakaan dapat dicegah dari awal.

Bila terjadi kecelakaan akibat hewan tersebut, biasanya pemilik ternak tidak akan mau mengakui hewan ternaknya, sehingga pemilik kendaran yang menjadi korban akan menyita hewan tersebut sebagai ganti.

Upaya pihak Kepolisian dan Pemkab Lampung Barat, memberikan teguran terhadap masyarakat sebagai pemilik ternak sama sekali tidak digubris.

Menurut masyarkat sekitar, hewan ternak yang diliarkan tersebut, akan berkembang dengan pesat, dibandingkan dengan ternak rumahan, selain itu masyarkat juga dapat menghemat waktu danm tenaga.

Sebelumnya Bupati Lampung Barat, Mukhlis Basri mengatakan, teguran yang dilayangkan pemerintah, tidak dilaksanakan masyarakat.

"Telah beberapa kali kami memberikan teguran terhadap pemilik ternak agar mengandangkan hewannya, tetapi semua yang dilakukan belum membuahkan hasil maksimal, masyarakat masih meliarkan hewan ternak tersebut," kata dia.

Dia menjelaskan, pemkab akan terus memberikan pengarahan pada masyarakat.

"Kami tidak akan pernah berhenti untuk memberikan pemahaman terhadap masyarakat terkait ternak liar tersebut, hingga masyarakat mau mengandangkan ternak sapinya ke kandang," katanya.

Bupati berharap, agar pengguna jalan tetap waspada terhadap kawanan ternak liar yang berada di jalur lintas barat. (ANT-049/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010