Makassar (ANTARA News) - Beberapa saudagar (pengusaha) Sulawesi Selatan bermitra pembiayaan dengan pengusaha asal negeri jiran Malaysia yang dinilai lebih menguntungkan.

Pengusaha asal Makassar, Akhmad Wahyuddin Rauf saat ditemui di sela-sela kegiatan akbar Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) XII di Makassar, Kamis, mengaku tengah menjalin kerjasama dengan perusahaan di Selangor, Malaysia untuk membangun pembangkit listrik tenaga sampah.

"Kami memilih negara itu karena studi pembangunan pembangkit listrik di Selangor sepenuhnya dibiayai oleh mereka yang bekerjasama dengan Australia," katanya.

Pimpinan CV. Nuriman Unggul ini mengaku, tengah mengkaji produksi sampah yang dihasilkan tiga daerah perkotaan di Indonesia seperti Jakarta, Bandung dan Makassar untuk diekspor ke Malaysia sebagai bahan dasar pembangkit listrik.

"Ada rencana kami juga akan masuk ke Kota Pare-pare, Sulsel, produksi sampah di sana dilaporkan juga cukup besar," ucap dia.

Alumni Fakultas Teknik Unhas ini mengaku pembangkit listrik yang tengah dikembangkan bersama perusahaan di Malaysia membutuhkan pasokan sampah dalam jumlah yang cukup besar.

"Kami mencari sampah jenis padat seperti kayu, kertas dan beberapa sampah yang mudah terbakar. Makanya kami melakukan studi di beberapa daerah yang memiliki produksi sampah hingga tiga ton per hari," ungkapnya.

Penelitian pembangkit listrik dengan menggunakan teknologi tenaga sampah padat ini dianggap cukup bagus dikembangkan di daerah ini karena pembangkit tersebut mampu menghasilkan daya listrik sebesar 5 MW (megawatt) yang mampu menghidupi listrik masyarakat hingga satu kecamatan.(*)

(T.KR-HK/F003/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010