Padang (ANTARA News) - Kepolisian masih melakukan pengamanan pascatawuran warga antarkampung yakni warga Bidar Alam dengan warga Lubuk Malako, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.

"Kami masih melakukan pengamanan pascatawuran antara warga Bidar Alam dan Lubuk Malako, Kabupaten Solok Selatan," kata Kapolres Solok Selatan AKBP Djoko Tri Sulo, Kamis.

Menurut dia, walaupun situasi sudah aman pascatawuran warga antarkampung itu, namun pihaknya masih menempatkan sejumlah anggotanya di wilayah itu.

"Kami masih menempatkan personel kepolisian agar tidak terulang kembali tawuran warga antarkampung ini," katanya.

Dia menambahkan, saat ini sedang melakukan pertemuan dengan warga Bidar Alam yang terlibat tawuran antar kampung.

"Pertemuan tersebut dihadiri langsung Buapti Solok Selatan, Muzni Zakaria, Ketua DPRD Solok Selatan, Khairunas, Danramil Solok Selatan, Tokoh masyarakat, Tokoh Agama, Wali Nagari Bidar Alam," katanya.

Dia mengatakan, dalam pertemuan tersebut warga Bidar Alam pada intinya mau berdamai dengan warga Lubuk Malako.

"Tokoh masyarakat Bidar Alam, Kabupaten Solok Selatan yang hadir dalam pertemuan tersebut sepakat untuk melakukan perdamaian dengan warga Lubuk Malako,"katanya.

Menurutnya, untuk saat ini kita baru melakukan pertemuan dengan warga Bidar Alam yang berlangsung di Mapolres Solok Selatan.

"Dalam waktu dekat kita juga melakukan pertemuan dengan warga Bidar Alam, kemudian selanjutny mempertemukan kedua tokoh masyarakat yang berlibat tawuran di Mapolres," katanya.

Dia menambahkan, kita tidak ingin lagi terulang kembali tawuran antar kampung, makanya proses perdamaian cepat dilakukan.

"Kedua belah pihak yang terlibat tawuran antara kampung, tidak melakukan sweeping hal ini akan memicu terjadi tawuran, saat ini sedang dilakukan upaya perdamaian dengan kedua belah pihak," katanya.

Walaupun nantinya kedua pihak berdamai, lanjut Djoko Tri Sulo, proses hukum terjadinya tawuran pada Senin (13/9) tetap dilakukan. "Pihak kepolisian sudah memanggil para saksi-saksi terkait tawuran antar kampung tersebut," kata Djoko Tri Sulo.

Tawuran antar kampung yang terjadi pada Senin (13/9) sekitar pukul 14.00 WIB, mengakibatkan satu orang meninggal dunia, puluhan yang mengalami luka-luka, serta belasan rumah rusak berat. (ANT-031/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010